Malaysia gagal mencapai target di SEA Games 2025 Thailand. Direktur Kepelatihan Ganda Asosiasi Badminton Malaysia (BAM), Rexy Mainaky, mengaku siap mundur dari jabatannya.
Malaysia mengakhiri SEA Games dengan satu medali emas, dua perak, dan enam perunggu. Hasil ini jauh dari target awal yang ditetapkan BAM, yakni empat medali emas.
Satu-satunya medali emas bulu tangkis Malaysia diraih oleh pasangan ganda putri Pearly Tan/Thinaah Muralitharan. Ganda putri nomor 2 dunia itu harus susah payah mengalahkan pasangan baru Indonesia, Febriana Kusuma/Meilysa Trias, dengan skor 21-16, 19-21, 21-17.
Rexy diperkirakan merasa amat bertanggung jawab atas hasil buruk Malaysia di SEA Games kali ini. Jika diminta mundur dari jabatannya, ia mengaku siap.
"Jika memang ada permintaan [agar saya mengundurkan diri], saya siap," kata Rexy dikutip dari New Straits Times.
"Kami menargetkan empat medali emas dan sekarang orang-orang pasti akan mempertanyakan hal itu. Soal tanggung jawab, saya melihatnya sebagai sesuatu yang harus kita terima. Itu adalah tanggung jawab kita," tambahnya.
Kepercayaan diri Malaysia muncul karena Indonesia tidak menurunkan pemain senior di SEA Games kali ini. Namun nyatanya, sejumlah kans meraih emas mereka dipupuskan oleh pemain Indonesia.
Misalnya, di beregu putra, Indonesia mengalahkan Malaysia di final. Di ganda putra, Sabar Gutama/Reza Pahlevi menaklukkan Aaron Chia/Soh Wooi Yik di partai puncak. Adapun di tunggal putra, Leon Jun Hao dan Justin Hoh masing-masing dihentikan Zaki Ubaidillah dan Alwi Farhan di semifinal.
"Berdasarkan performa pasangan ganda kami, target 4 medali emas memang terlihat realistis. Tetapi kenyataannya adalah kami gagal mencapainya dan hanya satu medali emas yang dimenangkan. Di situlah masalah tanggung jawab muncul," ucap Rexy.
"Tentu saja akan ada opini dan kritik dari pihak luar. Bahkan setelah kekalahan kami di nomor beregu, ada yang sepenuhnya menyalahkan pelatih," tandasnya.





