PPATK Temukan Transaksi Mencurigakan di Bidang SDA Kawasan Sumatera

idxchannel.com
8 jam lalu
Cover Berita

Pada tahun 2024, perputaran transaksi mencapai Rp36 triliun dengan tindak pidananya sekitar Rp11 triliun

PPATK Temukan Transaksi Mencurigakan di Bidang SDA Kawasan Sumatera (FOTO:iNews Media Group)

IDXChannel - Kepala PPATK, Ivan Yustiavandana menyebutkan, adanya transaksi keuangan mencurigakan di bidang SDA di kawasan Sumatera. 

Pada tahun 2024, perputaran transaksi mencapai Rp36 triliun dengan tindak pidananya sekitar Rp11 triliun.

Baca Juga:
BMKG Pasang Lebih dari 10.000 Detektor Pantau Gempa hingga Tsunami

"Di wilayah Sumatera saja itu kita sekitar Rp36 triliun, ini tahun 2024 saja dan tindak pidananya sekitar Rp11 triliun," ujarnya pada wartawan, Selasa (16/12/2025).

Menurutnya, PPATK sudah melakukan eksplorasi tentang database tersebut, yang mana temuan itu juga telah disampaikan ke aparat penegak hukum. 

Baca Juga:
Aset Sektor PPDP Syariah Capai Rp70,8 Triliun hingga Oktober 2025

Dari sektor SDA dan lingkungan ataupun kehutanan, terdapat banyak laporan transaksi keuangan mencurigakan di tahun 2021 hingga semester I-2024 saja secara nasional.

"Total perputaran dana dari register terkait dengan kasus perkebunan sawit, batubara, emas, kehutanan, nikel, perkebunan sawit lagi, ada pertambangan, ada timah itu sekitar Rp1.767 triliun," tuturnya.

Baca Juga:
Said Iqbal Proyeksi Upah Minimum Naik 4 Persen pada 2026

Dia menambahkan, terdapat berbagai macam modus yang dilakukan para pelaku usaha di sektor SDA. Contohnya, pinjaman dari Bank senilai Rp16 triliun sebagai modal investasi dan eksplorasi. 

Menurut dia, dampak dari transaksi itu berbanding lurus dengan kerusakan alam. 

Baca Juga:
Prabowo Jenguk Tiga Korban Ditabrak Mobil MBG

"Dari para pihak yang melakukan eksplorasi sumber daya alam, PPATK menemukan mereka mendapat dari satu bank di mana mereka mendapatkan fasilitas pinjaman Rp16 triliun. Jadi ketika PPATK lihat transaksinya, dia mendapatkan kredit, dijadikan modal kerja investasi, lalu melakukan eksplorasi, kemudian uangnya lari keluar. Kalau lihat data, uangnya sekitar Rp300 triliun dan ada memang masuk lagi, dan itu jauh lebih kecil dibandingkan dengan Capital Outflow-nya," katanya.

(kunthi fahmar sandy)


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
KPK Cecar Yaqut soal Aliran Uang ke Oknum Kemenag Terkait Kasus Kuota Haji
• 1 jam laludetik.com
thumb
Peristiwa 16 Desember: Lahirnya AC Milan hingga Revolusi Berdarah Rumania
• 18 jam laluokezone.com
thumb
BNPT Dorong Budidaya Lele Bioflok Desa Siapsiaga Jamblang sebagai Penguatan Ketahanan Desa
• 8 jam laluliputan6.com
thumb
Zelenskyy Lepas NATO demi Damai, Kim Jong-un di Ambang Krisis: Peta Perang Global Berubah
• 15 jam laluerabaru.net
thumb
Clara Wirianda Disebut sebagai Ibu Kandung Lily, Anak Angkat Raffi Ahmad, Sang Selebgram Langsung Beri Klarifikasi
• 9 jam lalugrid.id
Berhasil disimpan.