Cerita di Balik Air Keran Rusun Pesakih yang Bersumber dari Kali Mookervart

kompas.com
8 jam lalu
Cover Berita

JAKARTA, KOMPAS.com - Di tengah keterbatasan sumber air bersih di Jakarta Barat, warga Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) Pesakih, Cengkareng, mengandalkan pasokan air yang bersumber dari aliran Kali Mookervart untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Air kali tersebut tidak digunakan secara langsung, melainkan terlebih dahulu diolah melalui teknologi Water Treatment Plant (WTP) sebelum dialirkan ke unit-unit hunian.

Bagi sebagian warga, sumber air dari kali yang dikenal keruh dan berbau itu sempat menimbulkan keraguan.

Namun, pengalaman tinggal bertahun-tahun membuat sebagian penghuni menilai kualitas air yang mereka gunakan justru jauh dari bayangan awal.

Novi (40), penghuni Tower 2 Lantai 14 yang telah menetap selama lima tahun, mengaku puas dengan kualitas fisik air yang mengalir di unitnya.

Meski mengetahui air berasal dari Kali Mookervart, ia menilai hasil pengolahan yang sampai ke keran rumahnya sangat berbeda dari kondisi air di kali.

var endpoint = 'https://api-x.kompas.id/article/v1/kompas.com/recommender-inbody?position=rekomendasi_inbody&post-tags=air bersih , Rusun Pesakih, Kali Mookervart, sumber air, rusunawa pesakih&post-url=aHR0cHM6Ly9tZWdhcG9saXRhbi5rb21wYXMuY29tL3JlYWQvMjAyNS8xMi8xNi8xNTMyMTg5MS9jZXJpdGEtZGktYmFsaWstYWlyLWtlcmFuLXJ1c3VuLXBlc2FraWgteWFuZy1iZXJzdW1iZXItZGFyaS1rYWxp&q=Cerita di Balik Air Keran Rusun Pesakih yang Bersumber dari Kali Mookervart§ion=Megapolitan' var xhr = new XMLHttpRequest(); xhr.addEventListener("readystatechange", function() { if (this.readyState == 4 && this.status == 200) { if (this.responseText != '') { const response = JSON.parse(this.responseText); if (response.url && response.judul && response.thumbnail) { const htmlString = `
${response.judul}
Artikel Kompas.id
`; document.querySelector('.kompasidRec').innerHTML = htmlString; } else { document.querySelector(".kompasidRec").remove(); } } else { document.querySelector(".kompasidRec").remove(); } } }); xhr.open("GET", endpoint); xhr.send();

“Alhamdulillah bagus sih, enggak ada keluhan, bersih airnya. Jernih, jernih,” ujar Novi saat ditemui Kompas.com di lokasi, Selasa (16/12/2025).

Menurut Novi, selama lima tahun menggunakan air tersebut, ia tidak pernah mendapati bau menyengat yang kerap ditemui pada air tanah atau air kali.

“Enggak sih, bau mah enggak, enggak pernah. Aman sih selama ini, bau gitu juga enggak,” ucapnya.

Pandangan serupa disampaikan Teti (42), warga Rusun Pesakih lainnya. Ia menilai air keran aman digunakan untuk keperluan sanitasi keluarga, termasuk untuk anak-anak.

“Aman, enggak pernah ada keluhan. Saya punya anak kecil berdua, alhamdulillah enggak pernah kenapa-kenapa,” kata Teti.

Teti mengaku baru mengetahui sumber air Rusun Pesakih berasal dari Kali Mookervart setelah lama tinggal di sana.

Saat pertama kali pindah dari kawasan Jelambar, ia sempat terkejut mengingat kondisi kali yang tampak hitam dan berbau.

“Ya awalnya mah enggak tau, kan kalau di depan tuh kali nya serem juga ya. Hitam lah warnanya, bau, segala macam. Tapi abis diolah, sampai sini mah aman sih, jernih gitu,” ucapnya.

googletag.cmd.push(function() { googletag.display('div-gpt-for-outstream'); });
.ads-partner-wrap > div { background: transparent; } #div-gpt-ad-Zone_OSM { position: sticky; position: -webkit-sticky; width:100%; height:100%; display:-webkit-box; display:-ms-flexbox; display:flex; -webkit-box-align:center; -ms-flex-align:center; align-items:center; -webkit-box-pack:center; -ms-flex-pack:center; justify-content:center; top: 100px; }
LazyLoadSlot("div-gpt-ad-Zone_OSM", "/31800665/KOMPAS.COM/news", [[300,250], [1,1], [384, 100]], "zone_osm", "zone_osm"); /** Init div-gpt-ad-Zone_OSM **/ function LazyLoadSlot(divGptSlot, adUnitName, sizeSlot, posName, posName_kg){ var observerAds = new IntersectionObserver(function(entires){ entires.forEach(function(entry) { if(entry.intersectionRatio > 0){ showAds(entry.target) } }); }, { threshold: 0 }); observerAds.observe(document.getElementById('wrap_lazy_'+divGptSlot)); function showAds(element){ console.log('show_ads lazy : '+divGptSlot); observerAds.unobserve(element); observerAds.disconnect(); googletag.cmd.push(function() { var slotOsm = googletag.defineSlot(adUnitName, sizeSlot, divGptSlot) .setTargeting('Pos',[posName]) .setTargeting('kg_pos',[posName_kg]) .addService(googletag.pubads()); googletag.display(divGptSlot); googletag.pubads().refresh([slotOsm]); }); } }

Meski kualitas fisik air dinilai baik, kepercayaan warga untuk mengonsumsinya secara langsung masih beragam.


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Buku Sejarah Indonesia Bakal Direvisi, P2G Pertanyakan Fisiknya
• 16 jam lalufajar.co.id
thumb
Kisah Basral Graito Skater Peraih Emas SEA Games 2025: Dengan Alat Sederhana, Belajar Otodidak Dari YouTube
• 13 jam lalunarasi.tv
thumb
Prabowo Bakal Copot Pejabat yang Tak Mampu Bekerja Baik
• 5 jam laluidxchannel.com
thumb
KAI Daop 1 Jakarta Ajak Pelanggan Manfaatkan Face Recognition Gate untuk Boarding
• 12 jam lalumediaapakabar.com
thumb
BMKG Pasang Ribuan Detektor di 191 Daerah Untuk Pantau Gempa Hingga Tsunami
• 17 jam lalujpnn.com
Berhasil disimpan.