Saat ini padel bukan sekadar olahraga untuk membakar lemak saja, tapi juga jadi wadah interaksi dan membangun relasi. Di Indonesia, pertumbuhan olahraga ini memasuki yang tercepat di Asia.
Menurut World Padel Report 2025, Indonesia memiliki lebih dari 350 lapangan padel dan menjadi rumah bagi 17 persen pemain padel di Asia. Hal tersebut menunjukkan adanya minat yang cukup tinggi di masyarakat terhadap padel.
Pertumbuhan ini tidak lepas dari pengaruh media sosial dan para influencer, yang memperlihatkan padel sebagai aktivitas yang mewah, seru, dan kekinian. Oleh karena itu banyak orang yang tertarik untuk mencobanya.
Namun, memulai olahraga ini tidak boleh sembarangan, terutama jika hanya karena dorongan Fear Of Missing Out (Fomo). Hal ini diingatkan oleh Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah (Kardiolog) di Siloam Heart Hospital, dr. Giovanno Rachmanda M., Sp.JP, FIHA.
Dokter imbau jangan asal main padel karena fomoMelihat tren padel yang begitu diminati, dr. Giovanno Rachmanda M. (dr. Gio) menyoroti bahwa masih banyak masyarakat yang belum memahami pentingnya screening kesehatan sebelum memulai olahraga.
Ia menjelaskan, berolahraga tidak bisa langsung dilakukan begitu saja karena bisa berdampak pada tubuh, terutama bagi yang belum terbiasa aktif secara fisik.
“Buat teman-teman yang belum pernah main padel, terus ingin ikut FOMO, sebaiknya screening dulu,” ujarnya saat acara The Luxe Cup: Padel Society Showdown 2025 di Kula Courts, Mall @ Alam Sutera.
Dr. Gio menambahkan, gerakan dalam olahraga padel cukup kompleks dan beragam, sehingga ada risiko cedera serius jika tubuh belum terbiasa.
“Padel banyak gerakannya: jongkok, berdiri, lompat, geser ke kanan-kiri. Cedera yang muncul bukan cuma masalah jantung, tapi otot juga bisa kena,” jelasnya.
Oleh karena itu, ia menekankan pentingnya melakukan pemeriksaan kesehatan sebelum mulai berolahraga, agar setiap orang mengetahui kondisi tubuhnya dan bisa bermain padel dengan aman.
Tanda-tanda tubuh sudah melewati kapasitas di lapanganSaat bermain padel, ada kalanya kita merasa tidak ingin berhenti memukul bola. Namun, dorongan ini bisa menyebabkan tubuh kelelahan dan melewati batas kapasitasnya.
Berikut beberapa tanda yang perlu diwaspadai saat berada di lapangan, berdasarkan pemaparan dr. Gio:
1. Sesak napasJika napas mulai terasa berat dan dada terasa sesak, itu artinya tubuh sudah mulai bekerja melebihi kapasitasnya. Saat mengalami gejala ini, segera menepi dan istirahat untuk mencegah risiko lebih serius.
2. Jantung berdebarKemudian jika jantung berdetak sangat cepat atau tidak beraturan, kondisi ini bisa mengarah pada gangguan ritme jantung (arrhythmia). Cobalah tanyakan kepada teman sekeliling apakah mereka merasakan hal yang sama. Jika tidak, sebaiknya lakukan pemeriksaan medis lebih lanjut.
3. Nyeri menjalarPada level kelelahan yang lebih parah, nyeri bisa menjalar ke punggung atau lengan kiri. Gejala ini sering disalahartikan sebagai masalah pencernaan seperti GERD, padahal bisa terkait dengan gangguan jantung.
Dr. Giov menjelaskan bahwa gejala semacam ini bisa menjadi tanda aritmia atau bahkan penyakit jantung koroner, sehingga tidak boleh diabaikan.
Baca juga: Padel Olahraga FOMO, Setuju Nggak? Ini Pendapat teman kumparan





