Direktorat Jenderal Imigrasi mengamankan sementara 26 warga negara asing (WNA) asal China terkait insiden penyerangan terhadap aparat TNI di Ketapang, Kalimantan Barat (14/12). Jumlah WNA yang diamankan tersebut berpotensi bertambah hingga 34 orang.
“Yang pasti WNA-nya saat ini sudah diamankan di Kantor Imigrasi Ketapang. Sementara, jumlahnya ada 26 WNA. Mungkin akan bertambah karena totalnya sebetulnya ada 34 orang,” kata Plt Direktur Jenderal Imigrasi Yuldi Yusman di Gedung Direktorat Jenderal Imigrasi, Jakarta Selatan, Selasa (16/12).
Sisanya belum berada di tempat saat proses pengamanan dilakukan.
“Ada dua yang izin ke Pontianak untuk melakukan perpanjangan visa, satu orang sakit dan berobat, serta tiga orang tidak berada di tempat karena berada di penginapan di Tumbang Titi,” ungkap Yuldi.
Imigrasi tengah melakukan pemeriksaan lanjutan terhadap dokumen keimigrasian mereka.
“Saat ini kami sedang melakukan proses pemeriksaan lebih lanjut terkait dokumen keimigrasiannya,” tegas Yuldi
Sementara itu, terkait dugaan pengerusakan yang dilakukan oleh WNA tersebut, Yuldi mengatakan proses pendalaman akan dilakukan oleh pihak kepolisian.
“Sedangkan kegiatan pengerusakan yang dilakukan oleh WNA tersebut akan didalami oleh pihak polda/polres,” ungkapnya.
Imigrasi juga akan memverifikasi dan mengklarifikasi pihak sponsor yang mendatangkan para WNA tersebut ke wilayah Ketapang sebagai bagian dari proses pemeriksaan.
“Dalam rangka pemeriksaan, tentunya kami akan memverifikasi dan mengklarifikasi kepada pihak sponsor yang mendatangkan para WNA tersebut,” ujar Yuldi.
Yuldi juga menyebut, pihaknya telah turun langsung ke Ketapang dan berkoordinasi dengan kantor imigrasi setempat sejak kejadian tersebut.
“Kami dari pusat sudah turun, langsung berkoordinasi, dan sudah mengamankan juga,” kata dia.
Pengamanan, kata Yuldi, juga dilakukan dengan melibatkan unsur TNI-Polri. Unsur yang bergabung antara lain Dandim, Kapolres, jajaran Polsek, Mabes TNI, serta Kodam.





