Pola asuh terus berkembang seiring perubahan zaman. Menariknya, orang tua Gen Z menunjukkan pendekatan yang sedikit berbeda dibanding generasi sebelumnya, Moms.
Tak hanya soal memberi rasa aman dan kenyamanan emosional, orang tua dari generasi ini juga semakin menaruh perhatian besar pada kesiapan anak menghadapi realitas hidup di masa depan.
Riset soal Tren Parenting Orang Tua Gen ZSebuah riset yang dilakukan Talker Research pada 2.000 orang tua dengan anak usia 0-6 tahun, mengulas tren parenting orang tua Gen Z. Tim menemukan bahwa banyak dari mereka memandang pengasuhan sebagai proses mempersiapkan anak agar mampu bertahan dan beradaptasi di dunia nyata.
Tantangan sosial, tekanan hidup, hingga kemampuan mengambil keputusan, dinilai penting untuk dikenalkan sejak dini. Tentu pengenalan ini dilakukan dengan pendekatan yang sesuai usia anak ya, Moms.
Dalam riset tersebut, sekitar 54% orang tua Gen Z menyatakan tujuan utama pengasuhan mereka adalah membantu anak siap menghadapi kehidupan sebenarnya. Artinya, anak tidak hanya dibesarkan dalam lingkungan yang suportif secara emosional, tetapi juga diajak belajar memahami tanggung jawab, konsekuensi, serta cara menyelesaikan masalah.
Pendekatan ini tercermin dari kebiasaan orang tua Gen Z yang cenderung memberi ruang bagi anak untuk mencoba, gagal, lalu belajar kembali. Anak diajak berdiskusi, dilibatkan dalam pengambilan keputusan sederhana, dan didorong untuk mengenali kemampuan diri mereka sendiri. Bagi banyak orang tua Gen Z, proses ini dianggap penting agar anak tumbuh lebih mandiri dan adaptif.
Meski begitu, fokus pada kesiapan menghadapi dunia nyata bukan berarti orang tua Gen Z mengesampingkan aspek emosional. Justru, keseimbangan antara dukungan emosional dan pembekalan keterampilan hidup menjadi kunci. Anak diharapkan tidak hanya kuat secara mental, tetapi juga mampu menghadapi perubahan dan tantangan yang terus berkembang.
Tren ini menunjukkan bahwa orang tua Gen Z semakin sadar bahwa dunia yang akan dihadapi anak kelak sangat dinamis. Karena itu, pengasuhan pun tidak lagi hanya soal melindungi, tetapi juga mempersiapkan.
