EtIndonesia. Seekor tikus mengintip melalui lubang di dinding dan melihat petani serta istrinya sedang memasang sebuah perangkap tikus. Dia sangat terkejut dan segera berlari ke halaman untuk memberi tahu semua hewan di peternakan.
Namun, ayam, babi, dan sapi hanya menertawakannya. Mereka menganggap masalah itu tidak ada hubungannya dengan mereka.
Malam harinya, seekor ular berbisa tanpa sengaja terjepit perangkap tersebut. Ketika istri petani datang memeriksa, dia tidak sengaja digigit oleh ular itu. Dia pun harus dibawa ke rumah sakit.
Untuk membantu memulihkan kondisi istrinya yang sedang dirawat, petani memotong ayam sebagai bahan makanan bergizi. Tetangga dan kerabat yang mendengar kabar itu datang menjenguk dan bergiliran menjaga. Untuk menjamu mereka, petani pun memotong babi.
Beberapa hari kemudian, kondisi istrinya memburuk dan akhirnya dia meninggal. Banyak orang datang menghadiri pemakamannya, sehingga petani kembali memotong sapi untuk menjamu para pelayat.
Hasilnya, satu perangkap tikus yang tampaknya sepele, akhirnya menyebabkan ayam, babi, dan sapi kehilangan nyawa.
Pesan moral:
Dalam dialektika materialisme, segala sesuatu di dunia ini saling terhubung. Tidak ada satu pun hal yang berdiri sendiri. Seluruh dunia merupakan sebuah kesatuan yang saling berkaitan. Namun, hubungan itu selalu bersifat khusus dan bergantung pada kondisi tertentu.
Sekilas, perangkap tikus tampak hanya berkaitan dengan seekor tikus, bukan dengan ayam, babi, maupun sapi. Tetapi ketika situasi berubah dan perangkap itu menjepit ular berbisa, rantai kejadian berikutnya justru berdampak besar pada ketiga hewan tersebut.
Kisah ini mengingatkan kita agar tidak memandang remeh masalah yang tampak “bukan urusan kita”. Kadang, sesuatu yang terlihat jauh sekalipun bisa membawa dampak pada diri kita ketika kondisi berubah.(jhn/yn)




