PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) atau Bank BRI melakukan rebranding atau memperbarui citra dan identitas visual, menjelang usianya yang menginjak 130 tahun.
Hal ini dilakukan untuk memperluas cakupan nasabah, tidak hanya identik pada Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) serta masyarakat pedesaan, namun juga hadir untuk masyarakat perkotaan hingga korporasi besar.
Direktur Utama BRI, Hery Gunardi, mengatakan keputusan ini mengacu kepada hasil riset Nielsen, Kantar, dan Kadence, bahwa BRI dinilai perlu melakukan rebranding korporasi agar tetap relevan dengan perkembangan zaman.
Hasil riset tersebut pertama adalah BRI terlalu bergantung pada citra kerakyatan sehingga muncul persepsi tua di kalangan segmen urban dan anak muda. Selain itu, layanan digital yang diberikan ke publik belum dianggap aspirasi dan menarik.
"Koneksi emosional dengan brand masih lemah, kemudian identitas brand belum selaras dengan ekspektasi gen Z, terjadi ketidakselarasan sistematik di berbagai sub brand, brand architecture tidak konsisten dan terstruktur, dan yang terakhir adalah less consider di segmen urban," ungkap Hery saat Peluncuran Rebranding BRI, Selasa (16/12).
Hery menjelaskan, perubahan citra ini diharapkan agar persepsi masyarakat terhadap BRI tidak hanya melayani masyarakat kecil dan kurang terlayani, namun BRI bisa menjadi bank untuk semua orang atau universal.
"Secara lebih luas itu kita ingin menjadi bank yang universal, lebih modern, lebih inklusif, lebih dekat dengan milenial. Kemudian kita memperluas jangkauan kita tidak hanya kuat di pedesaan, tapi juga kita kuat di urban. Tidak hanya kuat melayani rakyat jelata, tapi juga melayani rakyat jelita," jelasnya.
Meski begitu, BRI tidak akan melepaskan fokus atau bisnis utama (core business) di sektor UMKM. Saat ini, porsi nasabah UMKM perusahaan mencapai sekitar 60 persen. Ke depan, porsi ini ditargetkan menurun, namun tetap mayoritas.
"Mungkin kita nanti akan jaga di level antara 40-50 persen. Sementara yang lain segmen lain bertumbuh, kita akan keep di situ. Jadi tetap saja BRI itu adalah bank UMKM, semua program pemerintah ada di BRI mulai dari Makan Bergizi Gratis, 3 juta rumah, Koperasi Desa Merah Putih, termasuk penyaluran KUR," ungkap Hery.
Chief of Operating Officer (COO) Danantara Indonesia, Dony Oskaria, mengatakan meskipun BRI mengubah filosofi merek, dia berharap perusahaan juga dapat berubah secara fundamental menjadi lebih baik ke depannya.
"Rebranding itu bukan masalah apa menjadi apa, tetapi bagi saya yang paling penting adalah ada satu pemahaman yang baik dari manajemen bahwa setiap saat itu kita harus berubah, yang namanya perubahan itu adalah satu keharusan," katanya.
Sementara itu, Komisaris Utama BRI Kartika Wirjoatmodjo alias Tiko mengatakan BRI akan melakukan pendekatan secara ekosistem, baik itu korporasi, consumer, komersial, namun tetap menjaga sektor UMKM sebagai bisnis inti terbesar.
"Dengan pendekatan ekosistem ini harapannya kita bisa menyambung antara perusahaan-perusahaan besar yang mempunyai supply chain, sehingga mikro kita ini masuk dalam supply chain besar," tutur Tiko.
Tiko berharap dengan konsep ekosistem ini, BRI bisa lebih memberdayakan UMKM dan masyarakat pedesaan dalam sebuah pola rantai pasok yang lebih besar, kuat, dan berkelanjutan.
"Dengan konsep ekosistem dan supply chain ini, BRI bukan hanya menang di desa, tapi juga bisa menang di perkotaan, urban," tegasnya.
"Tentunya ini akan masuk link dengan program pemerintah, di Kopdes, di MBG, dan sebagainya, yang nantinya arah BRI ini harapannya memang masuk ke dalam berbagai program ekosistem swasta maupun pemerintah," tandas Tiko.
Adapun pembaharuan dalam identitas BRI pertama dari sisi logo. Perusahaan mengubah visual palet warna, dari awalnya Biru BRI menjadi Biru Nusantara. Warna biru akan tetap menjadi inti identitas BRI, namun diperkaya dengan palet biru sekunder untuk merefleksikan nilai-nilai progresif dan customer centric, meliputi Biru Nusantara, Biru Mentari, dan Biru Cakrawala.
Selain itu, perusahaan juga menyusun arsitektur brand yang lebih terstruktur dan terstandardisasi yang membuat seluruh brand lebih jelas dan mudah dinavigasi.
Perubahan ini mencakup desain poster dan banner serta kartu baik itu kartu debit basic dan gold, Tabungan Junio, prioritas, private, hingga Brizzi.





