Kesaksian Warga, Penangkapan YouTuber Resbob di Semarang Tanpa Perkawanan

mediaindonesia.com
2 jam lalu
Cover Berita

TIDAK ada perlawanan dan rajin salat, itulah kesaksian warga seputar penangkapan YouTuber dan streamer Adimas Firdaus (Resbob) di sebuah kafe berada di Jalan Pramuka yang terletak di perbatasan Gunungpati–Banyumanik, Kota Semarang.

Pemantauan Media Indonesia Selasa (16/12) suasana sepanjang Jalan Pramuka yang berada di perbatasan Gunungpati–Banyumanik, Kota Semarang terlihat ramai seperti biasa, maklum jajan tersebut merupakan perlintasan yang menembus ke kawasan kampus perguruan tinggi negeri di ibukota Jawa Tengah ini.

Perbincangan hangat sejumlah warga terutama di seputar Kafe Pendopo masih cukup ramai membicarakan penangkapan YouTuber dan streamer Adimas Firdaus (Resbob) okeh aparat kepolisian dari Polda Jawa Barat, karena terduga penghinaan terhadap suku tertentu sempat bermalam dan bergaul dengan warga sekitar di kawasan tersebut sebelum ditangkap.

"Saya melihat aktivitas tetapi tidak kenal langsung, baru mengetahui setelah ramai usai penangkapan oleh sejumlah petugas yang tidak berseragam," kata Mbah Yan, seorang juru parkir di kawasan cafe tersebut 

Pada saat berlangsung penangkapan, lanjut Mbah Yan, tidak ada perlawanan atau keributan apapun di sini, ada sekitar tiga petugas berusia muda yang mendekati kemudian membawa ke mobil, namun tidak mengetahui secara persis persis jenis mobil dan jumlahnya karena pada saat itu cukup ramai. "Banyak mobil yang keluar masuk," imbuhnya.

Menurut Mbah Yan selama berada di sekitar lokasi penangkaran, Resbob terlihat seperti para pemuda kebanyakan yang sering nongkrong di seputar cafe di daerah ini, bahkan juga berbaur dengan lingkungan sekitar, berbincang-bincang atau bercanda serta mengikuti aktivitas ibadah di masjid tidak jauh dari cafe.

Pemuda berkacamata Resbob, ungkap Mbah Yan, baru datang dan bermalam satu malam di kawasan tersebut sebelum ditangkap pada Senin (15/12) siang, sehingga tidak banyak yang mengenalnya meskipun keberadaan di lokasi penangkapan diketahui karena ada temannya di lingkungan tersebut.

Hal serupa juga diungkapkan Sulam, seorang pekerja di lokasi itu, bahkan seperti Warda lainnya tidak menaruh curiga apapun terhadap YouTuber dan streamer ini, kateva prilaku juga biasa saja seperti kebanyakan pemuda yang sering datang dan pergi di kawasan biasa dikunjungi para mahasiswa.

"Biasa saja suka bercanda dan seperti tidak ada beban apapun, dapat dikatakan rajin beribadah, sholat wajib juga tidak pernah tinggal dan tepat waktu bahkan saya sempat mengimami saat salat tersebut," ujar Sulam.

Kepala Polsek Banyumanik Komisaris Hengky Prasetyo mengaku tidak terlibat langsung dalam proses penangkapan  tersangka penghinaan terhadap suku tertentu tersebut, namun sebelum ditangkap pada pukul 12.00 WIB diminta membantu pengamanan wilayah dan menunjukan lokasi penangkapan.

“Kami hanya diperbantukan untuk pengamanan untuk menunjukkan lokasi karena sudah diketahui keberadaannya di cafe tersebut, tetapi penangkapannya dikakukan petugas dari Polda Jawa Barat,” ungkap Hengky Prasetyo.

Penangkapan terhadap YouTuber dan streamer Adimas Firdaus itu, demikian Hengky Prasetyo, juga berjalan mulus dan tanpa menimbulkan keributan, karena tidak ada perlawanan dan menurut saat digiring ke dalam mobil petugas. (H-2)


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Bantah Isu Orang Ketiga, Raisa dan Hamish Daud Sepakat Pisah Baik-Baik
• 15 jam lalutabloidbintang.com
thumb
Dana Kampanye Jadi Celah Korupsi, Pakar Sebut Pilkada Tak Langsung Tak Efektif
• 14 jam lalusuara.com
thumb
Banjir Bandang Hanyutkan 7 Madrasah, Kemenag Aceh Ajukan Bangun Ulang
• 10 jam lalugenpi.co
thumb
Keracunan MBG Tembus 15 Ribu Kasus, Kerugian Ekonomi Ditaksir Capai Belasan Miliar
• 7 jam laluwartaekonomi.co.id
thumb
Tanda Persahabatan Alami Love Bombing
• 3 jam lalubeautynesia.id
Berhasil disimpan.