Bukti Baru Ungkap: Pelarian dari Tiongkok Diduga Dibidik Polisi Rahasia saat Tewas “Misterius” dalam Insiden Kayak

erabaru.net
10 jam lalu
Cover Berita

EtIndonesia. Seorang pembangkang asal Tiongkok yang tewas dalam kecelakaan kayak di British Columbia, Kanada diduga sedang menjadi target polisi rahasia Tiongkok pada saat kematiannya, menurut bukti yang diungkap oleh seorang mantan mata-mata Tiongkok.

Mantan mata-mata tersebut, yang menggunakan nama samaran “Eric”, membelot ke Australia pada 2023 dan tahun lalu berbicara kepada ABC News Australia. Kini, ia juga membagikan keterlibatannya dalam perburuan pembangkang Tiongkok di seluruh dunia kepada lembaga penyiaran publik Kanada, menurut laporan Radio Canada tertanggal 4 Desember.

Eric diduga bekerja selama 15 tahun sebagai agen penyamaran untuk Kementerian Keamanan Publik Tiongkok guna memantau para pembangkang di luar negeri. Ia mengatakan kepada Radio Canada—cabang berbahasa Prancis dari CBC—bahwa publik berhak mengetahui apa yang dilakukan kepolisian Tiongkok.

ABC melaporkan bahwa Eric melarikan diri ke Australia dari Tiongkok pada 2023 dan menyerahkan kepada badan intelijen Australia ratusan dokumen, catatan keuangan, foto, serta pesan terenkripsi yang memaparkan riwayatnya sebagai agen rahasia.

Untuk mendukung tuduhannya, Eric memperlihatkan kepada para jurnalis isi telepon genggamnya, termasuk dokumen keuangan, transfer dana rahasia, nama-nama individu yang terlibat dalam kegiatan spionase, serta ribuan pesan teks dan video.

Eric bertanggung jawab memantau pembangkang Tiongkok bernama Hua Yong, yang tewas secara “misterius” saat ber-kayak di lepas pantai British Columbia pada akhir 2022, setelah ia memperoleh perlindungan di sana, ujar Eric kepada Radio Canada.

Hua adalah seorang pelukis sekaligus pengkritik Partai Komunis Tiongkok (PKT). Ia ditangkap pada 2012 dan dikirim ke kamp re-edukasi karena ikut berdemo di Lapangan Tiananmen, Beijing. Ia kembali ditangkap pada 2017 akibat mendokumentasikan penghancuran sebuah kawasan permukiman di Beijing, lalu mencari perlindungan di Thailand pada 2020.

Kasus Hua

Eric mengaku dipercaya oleh polisi Tiongkok untuk menangani kasus Hua. Ia mengungkapkan adanya percakapan dengan seorang pejabat Kementerian Keamanan Publik yang mengatakan bahwa atasan mereka menganggap Hua sebagai sosok yang “merepotkan” dan ingin “menyingkirkannya”, sebagaimana dilaporkan Radio Canada.

Eric juga menyebut bahwa jika Hua berhasil ditangkap, ia akan menerima bonus lebih dari 25.000 dolar.

Untuk memperoleh kepercayaan Hua, Eric menciptakan identitas palsu sebagai aktivis anti-PKT di dunia maya dan diposisikan seolah-olah sebagai manajer sebuah kelompok hotel lokal yang bercita-cita menggulingkan PKT—sesuatu yang menjadi ikatan antara dirinya dan Hua. Sementara itu, Eric secara diam-diam melaporkan keberadaan Hua kepada badan polisi rahasia.

Eric mengatakan kepada Radio Canada bahwa terlalu berisiko baginya untuk tidak melapor kepada polisi tentang posisi Hua, karena hal itu bisa menimbulkan kecurigaan terhadap dirinya sendiri.

Hua meninggalkan Thailand pada 2021 dan tiba di Nova Scotia dengan visa perlindungan kemanusiaan, menurut laporan ABC. Ia kemudian menetap di British Columbia, di mana Eric terus melacaknya dari jarak jauh dan melaporkan pergerakannya kepada polisi Tiongkok.

Pada November 2022, Hua dilaporkan pergi ber-kayak dan diduga tenggelam. Jenazahnya ditemukan di sebuah pulau di lepas Pantai Sunshine, British Columbia. Polisi federal Kanada (RCMP) sebelumnya menyatakan kepada The Epoch Times bahwa kematian tersebut tidak dinilai mencurigakan setelah dilakukan penyelidikan menyeluruh.

Namun, hingga kini kantor koroner British Columbia belum mengeluarkan laporan resmi, jauh melampaui batas waktu normal 16 bulan untuk penyelidikan koroner di wilayah tersebut, menurut lembaga penyiaran publik.

Kantor koroner, sebagaimana dikutip Radio Canada, menyatakan bahwa kompleksitas kasus dan penyelidikan oleh lembaga lain dapat menyebabkan penundaan yang lebih lama.

Eric mengaku sempat mempertanyakan pada saat itu apakah Hua sebenarnya dibunuh, seraya menyebut bahwa “pasti ada tim agen rahasia lain di Kanada” yang juga menangani Hua.

“Ancaman Utama”

Eric mengatakan kepada Radio Canada bahwa ia setuju mengungkap kisahnya karena sebelum menjadi mata-mata, ia adalah seorang pembangkang pro-demokrasi. Ia mengaku mulai diawasi otoritas setelah bergabung dengan Partai Sosial Demokrat Tiongkok pada 2008 dan kemudian dipaksa bekerja sama dengan kepolisian Tiongkok.

“Jika Anda tidak bekerja sama, jika Anda tidak bertindak sesuai tuntutan mereka, kemungkinan besar Anda akan masuk penjara,” ujar Eric, dikutip oleh Radio Canada.

“Setelah pembelotan seperti yang saya lakukan, biasanya akan dibentuk tim khusus untuk menangani kasus tersebut. Mereka akan melacak dan mengumpulkan informasi tentang saya dalam jangka panjang untuk menentukan apa yang akan mereka lakukan terhadap saya.”

Eric juga mengatakan bahwa ia ingin mengingatkan warga Kanada bahwa rezim Tiongkok adalah “ancaman utama bagi demokrasi Kanada.”

“Itu adalah rezim totaliter dengan kecenderungan fasis yang kuat, yang menimbulkan ancaman serius terhadap perdamaian dunia, tatanan demokrasi kita, dan kebebasan berekspresi,” ujar Eric kepada media tersebut.

Laporan investigatif dari LSM Spanyol Safeguard Defenders pada 2022 mengungkap bahwa kantor-kantor polisi luar negeri tidak resmi milik Tiongkok beroperasi di kota-kota besar Kanada sebagai bagian dari jaringan serupa di puluhan negara.

Penyelidikan lanjutan oleh otoritas Kanada kemudian mengonfirmasi keberadaan kantor polisi ilegal Tiongkok tersebut. Kantor-kantor ini disebut terlibat dalam represi lintas negara serta pengejaran terhadap orang-orang yang dianggap menjadi target kepentingan Beijing.

Eric mengatakan kepada Radio Canada bahwa ia telah menyerahkan dokumen-dokumen secara tertutup kepada Komisi Campur Tangan Asing Kanada, setelah diduga diundang untuk memberikan kesaksian sebagai saksi pada musim gugur tahun lalu.

Kekhawatiran mengenai campur tangan asing dan represi transnasional oleh rezim Tiongkok dalam beberapa tahun terakhir semakin meningkat di Ottawa. Pemerintah Kanada meluncurkan penyelidikan publik pada 2023 melalui Komisi Campur Tangan Asing guna menilai kemampuan negara tersebut dalam menghadapi intervensi asing.

Laporan akhir komisi itu menyimpulkan bahwa Tiongkok merupakan “pelaku paling aktif dalam campur tangan asing yang menargetkan lembaga-lembaga demokrasi Kanada.”

Noé Chartier turut berkontribusi dalam laporan ini


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Bursa Asia Bergerjolak Tertekan Aksi Ambil Untung di Wall Street
• 23 jam laluviva.co.id
thumb
Hore! 9 Jalan Tol Baru Dibuka Gratis saat Nataru, Ini Daftarnya
• 11 jam lalubisnis.com
thumb
Gagal Total di SEA Games 2025, Indra Sjafri Dipecat PSSI
• 8 jam lalugenpi.co
thumb
Pegawai Cafe Ditemukan Tewas Dalam Kamar
• 8 jam lalurealita.co
thumb
Arief Poyuono: Dengan Gotong Royong, Kita Mampu Membantu Saudara-Saudara yang Terkena Bencana
• 38 menit lalujpnn.com
Berhasil disimpan.