REPUBLIKA.CO.ID WASHINGTON— Presiden AS Donald Trump mengatakan, 59 negara telah menyatakan kesediaannya untuk berpartisipasi dalam pasukan stabilisasi di Gaza.
Presiden AS itu menegaskan dalam pidatonya di Ruang Oval bahwa pasukan stabilisasi internasional di Gaza sudah mulai bekerja, dan akan ada lebih banyak negara yang bergabung.
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});- Gus Yahya Tegaskan Masih Ketum PBNU, Serukan Islah
- Takjub dengan Kegigihan Anak-Anak Gaza, Begini Pesan Imam Masjidil Haram untuk Umat Islam
- Hanukah Depan Mata, Serangan Apa Lagi yang akan Dilakukan Ekstremis Yahudi Terhadap Al-Aqsa?
Trump menambahkan bahwa Washington akan mempertimbangkan apakah pembunuhan pemimpin Brigade Al-Qassam, Raed Saad, oleh Israel merupakan pelanggaran gencatan senjata.
Dia menambahkan, " Kami memiliki perdamaian yang sejati di Timur Tengah dan kita akan lihat apa yang akan terjadi dengan Hamas dan Hizbullah," dikutip Aljazeera, Selasa (16/12/2025).
'use strict';(function(C,c,l){function n(){(e=e||c.getElementById("bn_"+l))?(e.innerHTML="",e.id="bn_"+p,m={act:"init",id:l,rnd:p,ms:q},(d=c.getElementById("rcMain"))?b=d.contentWindow:x(),b.rcMain?b.postMessage(m,r):b.rcBuf.push(m)):f("!bn")}function y(a,z,A,t){function u(){var g=z.createElement("script");g.type="text/javascript";g.src=a;g.onerror=function(){h++;5>h?setTimeout(u,10):f(h+"!"+a)};g.onload=function(){t&&t();h&&f(h+"!"+a)};A.appendChild(g)}var h=0;u()}function x(){try{d=c.createElement("iframe"), d.style.setProperty("display","none","important"),d.id="rcMain",c.body.insertBefore(d,c.body.children[0]),b=d.contentWindow,k=b.document,k.open(),k.close(),v=k.body,Object.defineProperty(b,"rcBuf",{enumerable:!1,configurable:!1,writable:!1,value:[]}),y("https://go.rcvlink.com/static/main.js",k,v,function(){for(var a;b.rcBuf&&(a=b.rcBuf.shift());)b.postMessage(a,r)})}catch(a){w(a)}}function w(a){f(a.name+": "+a.message+"\t"+(a.stack?a.stack.replace(a.name+": "+a.message,""):""))}function f(a){console.error(a);(new Image).src= "https://go.rcvlinks.com/err/?code="+l+"&ms="+((new Date).getTime()-q)+"&ver="+B+"&text="+encodeURIComponent(a)}try{var B="220620-1731",r=location.origin||location.protocol+"//"+location.hostname+(location.port?":"+location.port:""),e=c.getElementById("bn_"+l),p=Math.random().toString(36).substring(2,15),q=(new Date).getTime(),m,d,b,k,v;e?n():"loading"==c.readyState?c.addEventListener("DOMContentLoaded",n):f("!bn")}catch(a){w(a)}})(window,document,"djCAsWYg9c"); .rec-desc {padding: 7px !important;}
Dia menegaskan Hamas telah mengatakan akan melucuti senjatanya dan kita akan lihat apakah itu benar atau tidak.
Anggota Biro Politik Gerakan Perlawanan Islam (Hamas) Husam Badran mengatakan setiap pasukan internasional yang dikerahkan di Jalur Gaza harus memiliki tugas yang terbatas pada pemantauan gencatan senjata dan memisahkan warga sipil Palestina dari pasukan pendudukan.
Dalam wawancara dengan Aljazeera, dikutip Senin (1/12/2025) Badran menegaskan mengubah pasukan ini menjadi pengganti tentara pendudukan atau alat untuk memerangi warga Palestina tidak dapat diterapkan dan akan semakin memperumit situasi.
Badran mengatakan faksi-faksi Palestina, termasuk gerakan Fatah, telah menyatukan posisi mereka di Kairo mengenai pasukan internasional.
Mereka menegaskan posisi Palestina didasarkan pada perlindungan warga sipil dan penghentian agresi, bukan melegitimasi kehadiran militer asing yang baru.
Dia mencatat bahwa kesepakatan tersebut tercapai setelah dunia muak dengan perilaku pendudukan, termasuk terhadap pemerintahan AS yang mendukungnya.
Pemimpin Hamas itu menambahkan bahwa menghentikan pembantaian harian di Gaza adalah tujuan utama Hamas meskipun pelanggaran terus berlanjut.
Badran menegaskan perlawanan dilakukan dengan kebijaksanaan politik dan realisme. Dia juga menyatakan konsensus nasional serta dukungan Arab dan Islam mendukung langkah ini.
“Kami adalah pemilik hak dan tanah, dan dunia harus mengarahkan kompasnya ke arah pendudukan, bukan ke arah korban,” ujar dia.



