Liputan6.com, Jakarta - Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Jimmy Hantu Foundation menerapkan prinsip zero waste dalam Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di 25 sekolah di Bogor, Jawa Barat.
Setiap sisa MBG dan limbah bahan baku diolah menjadi pakan ternak atau pupuk, membentuk ekonomi sirkular yang belum dijumpai di SPPG lain di Tanah Air.
Advertisement
Pengelola Jimmy Hantu Foundation, Sujimin, menjelaskan semua limbah mulai dari sayuran, kulit buah, hingga sisa lauk MBG sepenuhnya dimanfaatkan kembali oleh organisasinya itu.
“Sisa bahan dari MBG mulai dari lost-nya sampai waste-nya, oh sangat beruntung sekali. Contoh misalkan saya beli tauge, kadang ada pakai daun pisang. Lah daun pisangnya saya jadikan pupuk,” kata Sujimin di SPPG Jimmy Hantu Foundation di Bogor, Jawa Barat, Selasa (16/12/2025).
Selain itu, limbah sayur dan makanan yang tidak habis di sekolah diberikan kepada unggas seperti ayam, bebek, kalkun, dan entok. Hasil dari ternak ini, termasuk telur, kemudian dikembalikan ke anak-anak sebagai bagian dari menu MBG.
“Kalau toh limbah sayur atau makanan tidak habis lagi, saya kasihkan ke ayam, bebek, entok. Nanti anak-anak bisa makan telurnya. Prosesnya muter semacam tadi,” kata Sujimin.
Lewat sistem ini, Sujimin ingin memastikan bahwa sisa makanan tetap bermanfaat dan tidak terbuang sia-sia. Tak hanya itu, limbah padat dari dapur seperti kulit jagung atau potongan sayuran juga dimanfaatkan sebagai pupuk organik.
“Kalau pun sisa bebek atau entok tidak habis, saya tutupin pakai tanah jadi pupuk. Satu bulan kemudian banyak cacing, cacingnya makan bebek entok lagi. Bekalnya bisa jadi roti, telur ceplok, dikasih ke anak-anak,” tuturnya.



:strip_icc()/kly-media-production/medias/1652985/original/055515300_1500448554-20170719-Kilat-Petir-AFP2.jpg)