Penulis: Christhoper Natanael Raja
TVRINews, Bangkok
Optimisme tinggi terus menyelimuti kontingen Indonesia di SEA Games Thailand 2025. Tren positif tersebut tidak lepas dari konsistensi raihan medali emas yang hampir setiap hari melampaui target yang ditetapkan.
Pada Selasa, 16 Desember 2025, Indonesia sejatinya hanya menargetkan enam medali emas dari cabang balap sepeda, kickboxing, triathlon, angkat besi, dan dayung.
Namun, hasil di lapangan jauh melampaui ekspektasi. Kontingen Merah Putih sukses memborong 10 medali emas dalam satu hari, sehingga total emas Indonesia hingga hari kedelapan mencapai 62 keping dan tetap kokoh di peringkat kedua klasemen sementara.
Dengan target awal 80 emas yang disampaikan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Erick Thohir demi mengamankan posisi tiga besar, capaian Indonesia sejauh ini telah menyentuh 77,5 persen. Artinya, Merah Putih hanya membutuhkan 18 emas tambahan untuk menembus target tersebut.
Konsistensi ini juga membuka peluang besar bagi Indonesia untuk bertahan di peringkat kedua hingga SEA Games 2025 berakhir.
Capaian tersebut akan menjadi catatan bersejarah, mengingat terakhir kali Indonesia finis di posisi kedua SEA Games terjadi 30 tahun lalu, tepatnya pada SEA Games 1995 di Chiang Mai, Thailand.
Saat itu, Indonesia mengoleksi 77 emas, 67 perak, dan 77 perunggu dengan total 221 medali. Setelahnya, ketika tidak berstatus tuan rumah, posisi terbaik Indonesia hanya berada di peringkat ketiga.
Menpora meyakini momentum kebangkitan ini bisa terus dijaga hingga akhir kompetisi.
“Hingga saat ini para atlet sedang dalam tren positif. Setiap hari raihan emas selalu melampaui target. Saya berharap para ofisial dan atlet tetap satu tekad dan keyakinan untuk menambah emas. Kita sedang berada di ambang sejarah baru SEA Games dan berupaya mengembalikan masa kejayaan olahraga Indonesia,” ujar Erick dalam keterangan tertulis yang diterima oleh tvrinews.com, Selasa, 16 Desember 2025.
Ia menambahkan jika target emas berhasil ditembus, peluang Indonesia untuk bertahan di peringkat kedua akan semakin besar, sekaligus memutus catatan kurang baik sejak SEA Games 1995.
Masih tersisa empat hari pertandingan bagi kontingen Indonesia untuk menambah pundi-pundi medali. Menpora berharap performa para atlet tetap terjaga agar masing-masing cabang olahraga mampu memenuhi, bahkan melampaui target.
Berdasarkan analisis tim review, Indonesia masih berpeluang meraih hingga 50 medali emas hingga hari terakhir.
Sebelumnya, Indonesia juga mencatat tonggak penting dengan menembus angka 200 medali hingga hari ketujuh SEA Games 2025. Tambahan emas terbaru datang dari cabang atletik melalui Emilia Nova yang menjuarai nomor Women’s Heptathlon, sekaligus menyumbang emas ke-62.
Emas lainnya diraih dari kickboxing lewat Riyan Jepri Hamonangan Lumbanbatu di nomor Men’s K1 kelas 60 kilogram, menembak melalui Fany Febriana Wulandari di nomor Shooting Shotgun Women’s Trap Individual, serta catur putri pada nomor Women’s Quadruples ASEAN Chess Rapid.
Cabang angkat besi kembali menunjukkan dominasinya melalui Rahmat Erwin Abdullah yang meraih emas kelas 88 kilogram. Triathlon dan aquathlon juga menjadi lumbung emas, disusul rowing yang menyumbangkan emas dari nomor Men’s Lightweight Quadruple Sculls.
Hingga Selasa malam, 16 Desember 2025 pukul 20.30 WIB, Indonesia telah mengoleksi total 201 medali dengan rincian 62 emas, 71 perak, dan 68 perunggu. Pada klasemen sementara, Indonesia berada di posisi kedua di bawah tuan rumah Thailand, serta unggul atas Vietnam, Singapura, dan Malaysia.
Dengan tren performa yang terus menanjak, asa Indonesia untuk mencetak sejarah baru di SEA Games kian terbuka lebar.
Editor: Redaktur TVRINews




