WAKIL Ketua Komisi VI DPR RI, Adisatrya Suryo Sulisto, menegaskan pentingnya peran Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dalam memperkuat ketahanan pangan nasional agar tidak sepenuhnya bergantung pada sektor swasta.
Pernyataan itu disampaikan saat menanggapi rencana investasi besar yang diajukan PT Perkebunan Nusantara III (Persero), termasuk program hilirisasi komoditas pangan yang didukung PT Danantara Asset Management (Persero).
Menurut Adisatrya, BUMN dibutuhkan untuk mengimbangi dominasi swasta yang selama ini menguasai sektor pangan, terutama industri peternakan ayam dan komoditas lainnya.
“BUMN sangat harus punya peran. Jangan semua didominasi oleh swasta,” kata Adisatrya dalam keterangan yang diterima, Selasa (16/12).
Legislator PDI Perjuangan itu menekankan bahwa rencana investasi sekitar Rp20 triliun oleh PTPN III harus dilakukan dengan perhitungan matang. Pasalnya, sektor ini memiliki persaingan tinggi dan dikuasai pemain swasta yang telah berpengalaman dalam jaringan distribusi, efisiensi produksi, dan standar kualitas.
“Produk harus berkualitas, efisien, dan harganya terjangkau masyarakat. Jangan sampai BUMN masuk tapi tidak bisa bersaing,” tegasnya.
Adisatrya menambahkan, Komisi VI DPR tetap mendukung langkah pemerintah melalui BUMN untuk memperkuat ketahanan pangan, asalkan dilakukan dengan strategi bisnis yang matang dan kemampuan bersaing yang jelas.
“Kalau di lapangan BUMN tidak perform, masyarakat tetap akan pilih swasta. Kita ingin risiko terbagi, tidak didominasi satu pihak,” ujarnya.
Politikus ini berharap BUMN yang memiliki kapasitas besar diarahkan masuk ke sektor pangan strategis, demi memperkuat fondasi ketahanan pangan Indonesia di masa depan. (P-4)

:strip_icc()/kly-media-production/medias/4952212/original/010743700_1727200680-WhatsApp_Image_2024-09-25_at_00.30.51_51a13929.jpg)



