JAKARTA, KOMPAS.TV - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan bahwa keberadaan Siklon Tropis “Bakung” bersama dua bibit siklon tropis lainnya memberikan pengaruh signifikan terhadap kondisi cuaca di Indonesia.
Dampak sistem atmosfer tersebut telah memicu hujan dengan intensitas sedang hingga sangat lebat di sejumlah wilayah, terutama di Sumatera bagian tengah hingga selatan serta kawasan Jawa hingga Nusa Tenggara.
Bibit Siklon Tropis 91S yang sebelumnya terpantau di Samudra Hindia barat Lampung telah berkembang menjadi Siklon Tropis Bakung sejak 12 Desember 2025.
Baca Juga: Peringatan Dini Cuaca Ekstrem 17-18 Desember 2025: BMKG Imbau Waspada Hujan Sangat Lebat
Siklon ini tercatat memiliki tekanan udara minimum 1.000 hPa dengan kecepatan angin maksimum mencapai 35 knot.
Selain itu, masih terdapat Bibit Siklon Tropis 93S di Samudra Hindia selatan Jawa serta sirkulasi siklonik di perairan Nusa Tenggara Timur yang kini berkembang menjadi Bibit Siklon Tropis 95S.
BMKG menjelaskan, keberadaan siklon dan bibit siklon tersebut memengaruhi pola angin di wilayah Indonesia.
Dampaknya, terbentuk daerah perlambatan kecepatan angin atau konvergensi yang memanjang dari Sumatera bagian tengah hingga selatan, serta dari Jawa hingga Nusa Tenggara.
Kondisi ini mendorong peningkatan pertumbuhan awan hujan yang berpotensi menurunkan curah hujan dengan intensitas sedang hingga sangat lebat.
Dalam tiga hari terakhir, hujan sangat lebat tercatat di sejumlah wilayah. Di Provinsi Riau, Stasiun Meteorologi Sultan Syarif Kasim II mencatat curah hujan mencapai 106 milimeter.
Sementara itu, di Bali, Stasiun Geofisika Denpasar merekam curah hujan hingga 110 milimeter.
Curah hujan tertinggi tercatat di Sumatera Barat, tepatnya di Stasiun Klimatologi Sumatera Barat, dengan intensitas mencapai 121 milimeter.
Selain pengaruh langsung dari siklon tropis dan bibit siklon, BMKG juga mencatat adanya kontribusi faktor atmosfer lain.
Aktivitas Gelombang Rossby Ekuator dan Gelombang Kelvin di sejumlah wilayah Indonesia turut memperkuat pembentukan awan hujan.
Baca Juga: Prediksi Cuaca Harian Jabodetabek 17-18 Desember 2025, BMKG: Bogor Waspada Hujan Sedang
Dalam sepekan terakhir, kombinasi faktor-faktor tersebut telah menimbulkan berbagai dampak, mulai dari banjir dan genangan, gangguan transportasi, hingga kejadian tanah longsor di beberapa daerah.
BMKG mengimbau masyarakat untuk tetap meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi cuaca ekstrem.
Informasi cuaca terkini dan peringatan dini diharapkan dapat dipantau secara berkala melalui kanal resmi BMKG, baik melalui situs web maupun aplikasi resmi.
Prakiraan Cuaca Sepekan ke DepanDalam sepekan ke depan, Siklon Tropis Bakung diperkirakan masih berada di Samudra Hindia barat daya Lampung.
Siklon ini diprediksi akan menguat dengan kecepatan angin maksimum mencapai 60 knot dan tekanan udara minimum sekitar 981 hPa.
Meski bergerak ke arah barat daya dan menjauhi wilayah Indonesia, Siklon Bakung masih berpotensi memberikan dampak tidak langsung.
Penulis : Rizky L Pratama Editor : Gading-Persada
Sumber : bmkg.go.id
- Siklon Bakung
- cuaca ekstrem
- hujan lebat
- bibit siklon tropis
- BMKG
- prakiraan cuaca




