Dikepung Siklon Bakung dan Dua Bibit Siklon, BMKG Peringatkan Potensi Hujan Lebat di Wilayah Ini

Ilustrasi badai, siklon tropis (Sumber: Envato/olegbreslavtsev)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Masyarakat di berbagai penjuru Indonesia diminta meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi cuaca ekstrem pada hari ini, Rabu (17/12/2025).

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan wilayah Indonesia saat ini tengah "dikepung" tiga sistem cuaca signifikan sekaligus: Siklon Tropis Bakung dan dua bibit siklon tropis.

Prakirawan BMKG Satriana Roguna menjelaskan fenomena pertama, Siklon Tropis Bakung, terpantau berpusat di Samudra Hindia Barat Daya Lampung. Siklon ini memiliki kecepatan angin maksimum 35 knot dan tekanan udara minimum 997 hPa dengan pergerakan ke arah timur laut.

Meskipun potensinya diprediksi menurun ke kategori rendah dalam 24 jam ke depan, namun dampak tidak langsungnya tetap terasa.

"Siklon tropis tersebut dapat meningkatkan kecepatan angin di sekitar sistem hingga mencapai lebih dari 25 knot," ujar Satriana dalam siaran BMKG, Selasa (16/12/2025).

Selain angin kencang, Siklon Bakung membentuk daerah perlambatan kecepatan angin (konvergensi) di wilayah Samudra Hindia Barat Bengkulu, yang memicu penumpukan massa udara pembentuk awan hujan.

Baca Juga: Prakiraan Cuaca BMKG Hari Ini 17 Desember 2025: Waspadai Hujan Lebat dan Dampak Siklon Bakung

Dukungan Dua Bibit Siklon

Situasi atmosfer semakin kompleks dengan hadirnya dua bibit siklon tropis yang mengapit wilayah Indonesia. Di selatan, Bibit Siklon Tropis 93S terdeteksi di Samudra Hindia selatan Jawa Timur.

Menurut analisis BMKG, bibit 93S ini cenderung stasioner tetapi mampu menciptakan zona konvergensi yang memanjang dari Samudera Hindia Selatan Banten hingga Jawa Barat, serta di perairan utara Jawa Timur hingga Nusa Tenggara Timur (NTT).

Penulis : Danang Suryo Editor : Tito-Dirhantoro

Sumber : Kompas TV