Penghageng Kawedanan Hageng Punakawan (KHP) Nitya Budaya Keraton Yogyakarta, Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Bendara, bicara soal pencegahan scam atau penipuan pemandu wisata palsu di Keraton Yogyakarta.
Putri bungsu Sri Sultan Hamengku Buwono X ini menyebut sudah berkoordinasi dengan perangkat daerah sekitar.
"Jadi, kami kemarin sudah berkomunikasi dengan pemangku kebijakan di lokal situ, yaitu adalah Pak Mantren (Camat) dan juga Pak Lurah, yang berkoordinasi terus untuk dengan dengan warga lokal sekitar situ," kata Bendara ditemui usai acara pemaparan capaian Badan Pelaksana Otorita Borobudur (BPOB) di Yogyakarta, Rabu (17/12).
Bendara yang juga Kepala Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) DIY mengatakan Keraton Yogya sampai saat ini masih jadi magnet wisatawan.
"Mitigasi-mitigasi yang dilakukan adalah peningkatan dari pemandu wisatanya sendiri yang berada di lingkungan situ. Dan juga, tentunya wisatawan juga harus teredukasi sebelum berkunjung ke suatu destinasi," katanya.
Potensi kasus scam menurutnya masih ada.
"Karena scam itu pasti akan ada dengan bentuk-bentuk yang lebih advance. Kita menanggulangi satu, bentuknya akan lebih advance dan berputar terus. Yang kita bisa lakukan adalah menangani satu demi satu pada saatnya," jelasnya.
Sebelumnya pada November lalu, seorang wisatawan mengaku kena scam pemandu wisata palsu ketika berkunjung ke Keraton Yogyakarta. Dia menceritakan kisahnya itu di media sosial dan viral.
Pesan ke Wisatawan Jaga KesopananSelain selalu waspada, Gusti Bendara berpesan kepada wisatawan untuk tetap menjaga sopan santunnya.
"Buat wisatawan yang datang ke Yogya, tolong hargai kebudayaan kita yang ada, jangan buang sampah sembarangan. Tentunya, jangan foto-foto di jalan, gunakanlah jalan trotoar, foto-fotolah di pinggir trotoar, hargailah kebudayaan kita, dan tetap jaga kebersihan dan juga sopan santun," ujarnya.



