Pemandangan Mengenaskan di Kantor Kecamatan Tebet: Kabel Menjuntai dan Tiang Miring

kompas.com
6 jam lalu
Cover Berita

JAKARTA, KOMPAS.com — Trotoar di Jalan Dr. Soepomo hingga Jalan Dr. Saharjo, Tebet, Jakarta Selatan, saat ini dipenuhi kabel semrawut dan tiang miring yang mengganggu pejalan kaki. Kondisi ini muncul pasca-proyek galian trotoar, meski warga telah menunggu janji perbaikan dari pihak terkait.

Setiap hari, warga Tebet harus menghadapi pemandangan kabel berserakan dan tiang miring di trotoar Jalan Dr. Soepomo hingga Jalan Dr. Saharjo sebelum Jalan Raya Casablanca. Kabel-kabel digulung, diikat, dan ditumpuk pada tiang, sehingga beban berat membuat beberapa tiang miring.

Susunan tiang pun tidak beraturan. Beberapa tiang berada di ujung trotoar dekat jalan raya, sementara yang lain lebih dekat ke pagar gedung. Beberapa pohon pun harus menahan beban kabel, bahkan ada kabel yang diikat ke dahan agar tidak menjuntai terlalu rendah.

Baca juga: Kabel Semrawut Menjuntai Rendah di Trotoar Tebet, Ancam Keselamatan Pejalan Kaki

Setidaknya, terdapat tujuh titik tiang miring, termasuk di depan Kantor Kecamatan Tebet. Selain itu, di trotoar Jalan Tebet Raya, tergeletak dua tiang mirip tiang lampu penerangan yang sudah berdiri tegak.

var endpoint = 'https://api-x.kompas.id/article/v1/kompas.com/recommender-inbody?position=rekomendasi_inbody&post-tags=kabel semrawut, proyek galian, pejalan kaki, Tebet Jakarta, wrap up, kantor kecamatan Tebet&post-url=aHR0cHM6Ly9tZWdhcG9saXRhbi5rb21wYXMuY29tL3JlYWQvMjAyNS8xMi8xNy8wNzMzNDI5MS9wZW1hbmRhbmdhbi1tZW5nZW5hc2thbi1kaS1rYW50b3Ita2VjYW1hdGFuLXRlYmV0LWthYmVsLW1lbmp1bnRhaS1kYW4=&q=Pemandangan Mengenaskan di Kantor Kecamatan Tebet: Kabel Menjuntai dan Tiang Miring§ion=Megapolitan' var xhr = new XMLHttpRequest(); xhr.addEventListener("readystatechange", function() { if (this.readyState == 4 && this.status == 200) { if (this.responseText != '') { const response = JSON.parse(this.responseText); if (response.url && response.judul && response.thumbnail) { const htmlString = `
${response.judul}
Artikel Kompas.id
`; document.querySelector('.kompasidRec').innerHTML = htmlString; } else { document.querySelector(".kompasidRec").remove(); } } else { document.querySelector(".kompasidRec").remove(); } } }); xhr.open("GET", endpoint); xhr.send();

Pasir proyek juga menutupi trotoar, membuat pejalan kaki harus turun sebentar ke jalan untuk menghindarinya

Penyebab masalah

Menurut warga sekitar, kondisi semrawut ini bermula dari proyek galian trotoar sekitar tiga bulan lalu. Tiang-tiang, termasuk tiang kabel dan penerangan, dicabut dan dipindahkan ke lokasi lain, sehingga beberapa menjadi miring.

"Sejak ada galian sekitar tiga bulan yang lalu, tiang dipindah jadinya digeser terus makanya miring," kata Alfin (32), warga setempat, Selasa (16/12/2025).

Meski warga dijanjikan perbaikan, hingga kini kondisi kabel dan tiang masih belum sepenuhnya tertata.

"Katanya mau diperbaiki cuma masih belum sampai sekarang," ujar Alfin.

Saat ini, trotoar sudah terlihat lebih rapi dan lebih lebar, dengan tiang penerangan baru terpasang. Namun, kabel-kabel masih berserakan, beberapa terputus dan menggantung, mengganggu pemandangan.

Baca juga: Warga Sebut Kabel Semrawut dan Tiang Miring di Tebet Muncul sejak Ada Proyek Galian

Warga berharap kabel-kabel tersebut segera dirapikan dan kabel yang tidak berfungsi dibuang.

"Berharapnya dirapiin lah, enggak enak dilihatnya. Jalannya sudah rapi begini malah kabelnya ganggu," kata Jaya (47), warga lain.

Bahaya bagi pejalan kaki

Salah satu titik kritis berada di depan warung pecel lele sebelum POM Bensin Shell. Kabel menjuntai rendah tepat di atas bangku trotoar, menghalangi pejalan kaki.

Kabel yang terlepas membentuk pola tak beraturan sehingga pengguna trotoar harus merunduk atau bergeser ke pinggir.

"Terganggu banget. Soalnya harus minggir dulu. Kalau enggak lihat, bisa-bisa nyangkut ke kabelnya, kan ngeri ya," kata Ilham (27), salah satu pejalan kaki.

Pedagang pecel lele di sana, Ansori (37) pun turut prihatin melihat kondisi itu. Kata dia, pejalan kaki harus lebih waspada saat berjalan di sana.

"Apalagi di sini kan banyak yang kantoran jalan ke halte Transjakarta, kadang kepalanya miring-miring jalan di sini gara-gara kehalang kabel itu," ujarnya.

Baca juga: Kabel Semrawut dan Tiang Miring di Depan Kantor Kecamatan Tebet, Warga Waswas

googletag.cmd.push(function() { googletag.display('div-gpt-for-outstream'); });
.ads-partner-wrap > div { background: transparent; } #div-gpt-ad-Zone_OSM { position: sticky; position: -webkit-sticky; width:100%; height:100%; display:-webkit-box; display:-ms-flexbox; display:flex; -webkit-box-align:center; -ms-flex-align:center; align-items:center; -webkit-box-pack:center; -ms-flex-pack:center; justify-content:center; top: 100px; }
LazyLoadSlot("div-gpt-ad-Zone_OSM", "/31800665/KOMPAS.COM/news", [[300,250], [1,1], [384, 100]], "zone_osm", "zone_osm"); /** Init div-gpt-ad-Zone_OSM **/ function LazyLoadSlot(divGptSlot, adUnitName, sizeSlot, posName, posName_kg){ var observerAds = new IntersectionObserver(function(entires){ entires.forEach(function(entry) { if(entry.intersectionRatio > 0){ showAds(entry.target) } }); }, { threshold: 0 }); observerAds.observe(document.getElementById('wrap_lazy_'+divGptSlot)); function showAds(element){ console.log('show_ads lazy : '+divGptSlot); observerAds.unobserve(element); observerAds.disconnect(); googletag.cmd.push(function() { var slotOsm = googletag.defineSlot(adUnitName, sizeSlot, divGptSlot) .setTargeting('Pos',[posName]) .setTargeting('kg_pos',[posName_kg]) .addService(googletag.pubads()); googletag.display(divGptSlot); googletag.pubads().refresh([slotOsm]); }); } }

Petugas sempat menjanjikan akan merapikan kabel setelah proyek selesai, namun hingga kini belum terealisasi.

"Waktu itu katanya dua atau tiga hari habis selesai proyeknya, tapi enggak ada. Semoga bisa cepat dirapiin aja lah," harap Ansori.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Cerita SEA Games 2025: Menjelajahi Toko Jersey Ari Football Thailand, Gudangnya Kostum Klub Eropa dan Tim Nasional
• 1 jam lalubola.com
thumb
Unicef-UNDP Respons Surat Pemprov Aceh soal Bantuan Penanganan Bencana
• 13 jam laludetik.com
thumb
Pasang Badan, Sumardji: Kegagalan di SEA Games 2025 Tanggung Jawab Saya!
• 8 jam lalumediaindonesia.com
thumb
Menteri Imipas Wanti-wanti Jangan Sampai Ada Peredaran Narkoba di Nusakambangan
• 18 jam lalukompas.com
thumb
Australia Larang Medsos untuk Anak di Bawah 16 Tahun, Bagaimana di Indonesia?
• 23 jam lalukumparan.com
Berhasil disimpan.