MENGGUNUNG dan berserakan sampah di Tangsel menjadi sorotan publik dan meresahkan masyarakat.Guna pelaksanaan pengelolaan sampah di wilayah Tangsel berjalan baik ,legislator Fraksi Partai Amanat Nasional ( PAN) DPRD Tangsel Yayang Bachtiar mendorong dilakukannya audit.
"Saya mengusulkan adanya audit terkait pembatalan beberapa proyek pengelolaan sampah sebelumnya untuk memastikan transparansi anggaran," kata Yayang Bachtiar menjawab Media Indonesia di Tangsel,Selasa ( 16/12).
Seperti diketahui masih belum hilang dalam ingatan telah terjadi skandal korupsi pengelolaan sampah di Dinas Lingkungan Hidup ( DLH) Pemkot Tangsel senilai sekitar Rp 70 miliar yang mengakibatkan pejabatnya dijebloskan ke penjara.
Kondisi ini tak sesuai dengan Motto kota Tangsel yang terkenal yakni Cerdas,Moderen dan Religius ( CMORE).
Yayang juga menyoroti kondisi TPA Cipeucang yang sudah melampaui kapasitas (overload) telah mengganggu aktivitas warga hingga radius lebih dari satu kilometer, termasuk mengganggu sarana ibadah.
"Saya selaku anggota DPRD Kota Tangsel meminta Pemkot Tangsel mempercepat penataan landfill dengan metode terasering dan pembangunan bronjong untuk mencegah longsor ke sungai, " tegasnya.
Dia juga menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat atas ketidaknyamanan akibat tumpukan sampah di sejumlah titik di Ciputat,Jombang dan Serpong yang tidak terangkut selama beberapa hari terakhir. "Kita telah sampaikan ke dinas terkait untuk sampah yang berserakan di jalan untuk di bersihkan dan di timbun sementara," ungkapnya.
Menyinggung usulan Fraksi PDIP pembentukan Pansus pengelolaan sampah,menurutnya terus berlanjut. "Usulan Pansus Fraksi PDIP sedang berlanjut terus dan berkordinasi dengan Walikota," pungkasnya.(H-2)




