Trump Klaim Kesepakatan Damai Ukraina Lebih Dekat dari Sebelumnya

erabaru.net
13 jam lalu
Cover Berita

EtIndonesia. Presiden AS, Donald Trump mengatakan bahwa pihak-pihak terkait kini lebih dekat dengan perdamaian di Ukraina daripada sebelumnya. Dia percaya bahwa segala sesuatunya berjalan dengan baik dan perang pada akhirnya akan diakhiri, menurut siaran Gedung Putih.

Secara khusus, Trump ikut serta dalam upacara pemberian medali di Ruang Oval, tetapi memulai pidatonya dengan berbicara tentang upaya saat ini untuk mengakhiri perang.

“Saya pikir kita sekarang lebih dekat, dan mereka akan memberi tahu Anda bahwa kita sekarang lebih dekat daripada sebelumnya. Kami mengadakan percakapan yang sangat baik satu jam yang lalu dengan para pemimpin Eropa. Banyak dari mereka membahas perang dengan Rusia dan Ukraina. Dalam diskusi panjang, tampaknya segala sesuatunya berjalan dengan baik. Kita semakin dekat, kita mendapat dukungan luar biasa dari para pemimpin Eropa yang juga ingin mengakhiri perang,” kata Trump.

Dia menambahkan bahwa segala sesuatunya berjalan cukup baik dan mencatat bahwa baik Rusia maupun Ukraina menginginkan perdamaian. Pada saat yang sama, kepala Gedung Putih menjelaskan di mana kesulitan-kesulitan itu muncul.

“Saat ini, Rusia ingin mendapatkannya, tetapi mereka ingin mengakhirinya, dan tiba-tiba mereka menginginkannya, dan Ukraina ingin mengakhirinya, dan tiba-tiba mereka tidak menginginkannya. Kita harus membuat mereka sepaham,” pungkas Trump.

Negosiasi Ukraina-AS tentang rencana perdamaian

Pada tanggal 14 dan 15 Desember, negosiasi berlangsung di Berlin antara Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy dan utusan khusus Trump, Steve Witkoff, serta menantu Presiden AS, Jared Kushner. Selain itu, ada pertemuan dengan para pemimpin Eropa.

Menurut Wall Street Journal, selama negosiasi antara delegasi Ukraina dan AS pada tanggal 14 Desember, perwakilan Amerika tidak menunjukkan kesediaan untuk berkompromi dan bersikeras untuk menyelesaikan perjanjian perdamaian sesegera mungkin. Gedung Putih ingin mencapai hal ini pada akhir tahun.

Seperti yang ditulis AFP, poin utama perselisihan adalah masalah teritorial. Secara khusus, AS bersikeras agar Ukraina menyerahkan Donbas, yaitu dengan menarik pasukan dari wilayah Donetsk. Zelenskyy menolak pendekatan ini, dengan menyatakan bahwa gencatan senjata dapat dilakukan tanpa konsesi teritorial.

Pada saat yang sama, seorang pejabat AS yang tidak disebutkan namanya mengatakan bahwa sekitar 90% dari isu-isu tersebut telah disepakati selama negosiasi ini. Dia menambahkan bahwa Trump puas dengan hasilnya.

Selain itu, Wall Street Journal melaporkan bahwa AS menawarkan Ukraina jaminan keamanan yang mengikat secara hukum serupa dengan Pasal 5 NATO. Washington menjanjikan Kyiv perlindungan dari agresi apa pun untuk memecah kebuntuan dalam negosiasi. (yn)


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
BWF World Tour Finals: Jonatan Christie Ditekuk Wakil Thailand 2 Gim Langsung
• 9 jam lalukumparan.com
thumb
Buntut Kasus Kalibata, OJK Evaluasi dan Perketat Aturan Penagihan Utang
• 23 jam lalukompas.tv
thumb
Sukses di My Youth, Song Joong Ki Kembali Dapat Tawaran Drakor Rom-Com Baru
• 14 jam lalubeautynesia.id
thumb
Polri Kirim Personel dan Logistik Bencana Sumatra via Laut
• 9 jam lalutvrinews.com
thumb
Penampakan Empat Jembatan Bailey yang Rampung Dibangun
• 4 jam lalutvrinews.com
Berhasil disimpan.