REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Pusat Statistik (BPS) telah melakukan statistik dasar untuk Ibu Kota Nusantara (IKN), termasuk pemanfaatan geotagging kondisi perumahan. Salah satu hasil pemanfaatan geotagging tersebut menunjukkan terdapat seratusan rumah tangga di IKN yang tidak memiliki fasilitas buang air besar (BAB).
Berdasarkan hasil Pendataan Penduduk Ibu Kota Nusantara (PPIKN) 2025 yang dilakukan BPS bersama Otorita IKN (OIKN), jumlah penduduk IKN pada 2025 tercatat sebanyak 147.427 jiwa atau 43.293 rumah tangga.
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});- Otorita IKN Pastikan Pembangunan Kantor Lembaga Tinggi Negara Sesuai Rencana
- Rupiah Terkerek Imbas Naiknya Cadangan Devisa Indonesia per November 2025
- Basuki Hadimuljono: PNS yang tak Mau Pindah ke IKN Bodoh
Dalam pendataan tersebut, BPS turut melakukan geotagging keberadaan rumah tangga untuk kepentingan pemerintah dalam intervensi program kebijakan. Di antaranya pendataan mengenai kondisi perumahan sebagai upaya mendukung indikator kinerja utama (IKU) OIKN dalam penyediaan hunian layak.
“PPIKN mencatat sebanyak 232 rumah tangga atau 0,54 persen dari total rumah tangga yang lantai rumahnya masih berupa tanah. Kemudian, terdapat pula rumah tangga yang belum memiliki fasilitas buang air besar. Sebanyak 142 rumah tangga atau sekitar 0,33 persen tidak memiliki fasilitas buang air besar dari total 43.293 rumah tangga,” ungkap Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti dalam acara Diseminasi Hasil dan Penyampaian Dokumen Publikasi PPIKN 2025 di Kantor BPS, Jakarta, Selasa (16/12/2025).
'use strict';(function(C,c,l){function n(){(e=e||c.getElementById("bn_"+l))?(e.innerHTML="",e.id="bn_"+p,m={act:"init",id:l,rnd:p,ms:q},(d=c.getElementById("rcMain"))?b=d.contentWindow:x(),b.rcMain?b.postMessage(m,r):b.rcBuf.push(m)):f("!bn")}function y(a,z,A,t){function u(){var g=z.createElement("script");g.type="text/javascript";g.src=a;g.onerror=function(){h++;5>h?setTimeout(u,10):f(h+"!"+a)};g.onload=function(){t&&t();h&&f(h+"!"+a)};A.appendChild(g)}var h=0;u()}function x(){try{d=c.createElement("iframe"), d.style.setProperty("display","none","important"),d.id="rcMain",c.body.insertBefore(d,c.body.children[0]),b=d.contentWindow,k=b.document,k.open(),k.close(),v=k.body,Object.defineProperty(b,"rcBuf",{enumerable:!1,configurable:!1,writable:!1,value:[]}),y("https://go.rcvlink.com/static/main.js",k,v,function(){for(var a;b.rcBuf&&(a=b.rcBuf.shift());)b.postMessage(a,r)})}catch(a){w(a)}}function w(a){f(a.name+": "+a.message+"\t"+(a.stack?a.stack.replace(a.name+": "+a.message,""):""))}function f(a){console.error(a);(new Image).src= "https://go.rcvlinks.com/err/?code="+l+"&ms="+((new Date).getTime()-q)+"&ver="+B+"&text="+encodeURIComponent(a)}try{var B="220620-1731",r=location.origin||location.protocol+"//"+location.hostname+(location.port?":"+location.port:""),e=c.getElementById("bn_"+l),p=Math.random().toString(36).substring(2,15),q=(new Date).getTime(),m,d,b,k,v;e?n():"loading"==c.readyState?c.addEventListener("DOMContentLoaded",n):f("!bn")}catch(a){w(a)}})(window,document,"djCAsWYg9c"); .rec-desc {padding: 7px !important;}
BPS juga melakukan pendataan mengenai sebaran rumah tangga dengan sumber utama penerangan bukan listrik. Tercatat, terdapat 49 rumah tangga atau sekitar 0,11 persen dari total rumah tangga di IKN yang tidak memiliki akses listrik.
Sementara itu, terkait sumber air minum, BPS mencatat sebanyak 530 rumah tangga atau sekitar 1,22 persen dari total rumah tangga di IKN menggunakan sumber air minum utama dari air hujan.
Dengan adanya pendataan tersebut, Amalia berharap data mengenai kondisi penduduk di IKN dapat menjadi sumber yang kredibel dan menjadi arah bagi kebijakan pemerintah yang lebih tepat ke depan.
“Sehingga ini dapat membantu Bapak dan Ibu di Bappenas maupun OIKN untuk terus merencanakan pembangunan IKN dengan lebih tepat sasaran,” tegasnya.


