Pasar Gede: Ruang Lama yang Terus Menghidupi Kota Solo

kumparan.com
8 jam lalu
Cover Berita

Ada kota yang sibuk membangun gedung tinggi untuk tampak modern. Ada pula kota yang memilih merawat ruang-ruang lamanya agar ingatan tetap punya tempat berpulang. Solo, lewat pasar gede, tampaknya memilih cara yang kedua.

Pagi di Pasar Gede selalu dimulai tanpa aba-aba. Aktivitas sudah berjalan bahkan sebelum matahari sepenuhnya naik. Pedagang sayur sibuk menata dagangan, penjual daging menyeka kayu, dan pembeli datang dengan langkah yang sudah hafal arah. Tidak ada papan bertuliskan "wisata budaya", tetapi di sinilah kebudayaan sehari-hari kota bekerja secara nyata.

Bangunan Pasar Gede yang dirancang arsitek Belanda, Thomas Karsten, memang sering dibicarakan dari sisi sejarah. Namun, yang membuatnya terus relevan bukan sekadar arsitektur kolonialnya, melainkan kehidupan yang berdenyut di dalamnya. Pasar ini bukan museum. Ia tidak membekukan masa lalu, tetapi membiarkannya hidup, beradaptasi, dan bernegosiasi dengan zaman.

Di lorong-lorong pasar, relasi sosial terbangun secara organik. Tawar-menawar bukan semata soal harga, tetapi juga soal kepercayaan. Banyak pembeli yang kembali ke lapak yang sama selama bertahun-tahun. Nama mungkin terlupa, tetapi wajah dan kebiasaan saling diingat. Dalam konteks ini, Pasar Gede berfungsi sebagai ruang sosial yang menjaga ikatan antarmanusia—sesuatu yang kian jarang ditemui di kota modern.

Pasar Gede juga menyimpan narasi lintas generasi. Banyak pedagang yang melanjutkan usaha orang tua atau kakek-nenek mereka. Lapak menjadi warisan, bukan hanya aset ekonomi. Di sanalah nilai kerja, ketekunan, dan kejujuran diturunkan, tanpa perlu ceramah panjang. Pasar menjadi ruang belajar yang sunyi, tetapi konsisten.

Di sudut jajanan pasar, waktu seolah bergerak lebih lambat. Lenjongan, cabuk rambak, dan dawet telasih disajikan tanpa kemasan modern atau strategi pemasaran digital. Tidak ada rebranding, tidak ada slogan kekinian. Namun justru di situlah kekuatannya. Rasa yang bertahan puluhan tahun menjadi bentuk perlawanan sunyi terhadap budaya serba instan.

Di area luar pasar, pedagang es dawet sudah siap melayani pembeli. Rasanya yang manis dan segar menjadikannya salah satu minuman yang paling dicari wisatawan. Sementara itu, beberapa toko oleh-oleh di sekitar pasar menjual aneka camilan khas Solo, menjadikannya tempat strategis bagi siapa saja yang sedang ingin membawa pulang buah tangan.

Menariknya, Pasar Gede kini juga menjadi tujuan wisata. Kamera ponsel kerap diarahkan ke tumpukan rempah dan aktivitas pedagang. Namun, pasar ini tidak sepenuhnya tunduk pada logika pariwisata. Ia tidak berubah menjadi panggung. Aktivitas utama tetap berjalan, seolah berkata bahwa pasar ini ada pertama-tama untuk warganya, baru kemudian untuk dilihat orang luar.

Di tengah gempuran pusat perbelanjaan modern dan pasar daring, Pasar Gede menunjukkan bahwa ruang tradisional tidak selalu identik dengan ketertinggalan. Ia justru menawarkan alternatif: ekonomi yang berbasis kedekatan, budaya yang hadir dalam praktik sehari-hari, serta kota yang tumbuh tanpa harus memutus ingatannya sendiri.

Berjalan keluar dari Pasar Gede, yang tertinggal bukan hanya kantong belanja, melainkan kesadaran bahwa kota sesungguhnya hidup dari ruang-ruang seperti ini. Ruang yang mungkin tampak sederhana, tetapi menyimpan cerita panjang tentang bagaimaja manusia bertahan, beradaptasi, dan saling terhubung.

Pasar Gede mengajarkan satu hal penting: modernitas tidak selalu berarti meninggalkan yang lama. Kadang, menjadi modern justru berarti tahu apa yang layak dipertahankan.

Vania Filma Putri Prasita/Ilmu Komunikasi UNS


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Presiden Prabowo: Pengurangan Impor BBM Perkuat Fiskal Negara
• 20 jam lalutvrinews.com
thumb
Saham SUPA Resmi Launching Hari Ini, Siap ARA Berapa Kali?
• 8 jam lalucnbcindonesia.com
thumb
Jelang Tutup Tahun, Pajak Kendaraan Kalsel Capai 96 Persen
• 16 jam lalutvrinews.com
thumb
5 Makanan Alami untuk Menghilangkan Perut Buncit
• 9 jam lalubeautynesia.id
thumb
Detik-detik Replika Patung Liberty di Brasil Ambruk Usai Dihantam Badai Kencang
• 19 jam lalukompas.tv
Berhasil disimpan.