Bisnis.com, PALEMBANG — Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) memprediksi sektor pariwisata daerah tetap tumbuh positif pada momentum Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025/2026, meski dihadapkan pada potensi cuaca ekstrem di sejumlah wilayah destinasi.
Kepala Bidang Destinasi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Sumsel, Vita Sandra, menyebut bahwa pemerintah telah mengeluarkan surat imbauan kepada seluruh kepala dinas pariwisata kabupaten dan kota agar memperhatikan aspek keamanan dan kenyamanan dalam penyelenggaraan pariwisata selama Nataru.
“Imbauan itu menindaklanjuti dari surat edaran Menteri Pariwisata serta arahan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri),” ujarnya kepada Bisnis, Selasa (16/12/2025).
Menurutnya, terdapat lima daerah di Sumsel yang masuk kategori siaga bencana, yakni Pagar Alam, OKU, Prabumulih, Banyuasin, dan Musi Banyuasin. Wilayah tersebut memiliki potensi banjir dan longsor, tetapi merupakan destinasi wisata favorit saat libur panjang.
Oleh karena itu, pihaknya juga telah meminta pemerintah setempat melakukan pengawasan intensif, termasuk penutupan sementara destinasi wisata alam apabila cuaca ekstrem terjadi.
“Contohnya di Pagar Alam, ketika kondisi cuaca ekstrem, aktivitas pendakian langsung ditutup. Begitu juga kawasan yang licin atau rawan longsor, akan diumumkan penutupan sementara baik melalui pengumuman langsung maupun media sosial,” jelasnya.
Baca Juga
- Prabowo: Raja Ampat Indah, Jangan Sampai Dirusak Wisatawan
- Tingkatkan Kunjungan Wisatawan, Bandara Lombok Tambah Dua Penerbangan
- Vihara Buddha Loka Jadi Destinasi Wisata Rohani Teranyar di Deli Serdang
Vita mengakui kondisi cuaca yang kurang kondusif di momen libur memang menjadi tantangan tersendiri untuk mendongkrak pariwisata.
Namun, agar pergerakan sektor tersebut tetap naik, salah satu strategi yang didorong yakni promosi wisata di wilayah perkotaan, seperti Palembang.
“Seperti staycation di hotel, wisata kuliner, city tour, dan destinasi dalam kota. Dengan begitu, peredaran uang di sektor pariwisata tetap berjalan,” kata Vita.
Dia menambahkan, secara historis kunjungan wisatawan saat Nataru di Sumsel diperkirakan meningkat lebih dari 50%. Kendati di tahun ini kondisi cuaca diperkirakan hujan ekstrem, pihaknya tetap optimis mampu mencapai angka yang sama.
“Kalau dari (data) BPS sebenarnya kita sudah melampaui target tahun ini, tercatat sudah mau 20 juta kunjungan untuk wisnus. Dan untuk Nataru semoga akan sama lonjakan kunjungannya, karena kita tidak harus selalu mengukur dari jumlah yang datang tapi juga dari peredaran uang di pariwisata,” tutupnya.


