Citra Satelit Ungkap Dampak Serangan Ukraina pada Kapal Selam Rusia

metrotvnews.com
7 jam lalu
Cover Berita

Novorossiysk: Citra satelit menunjukkan dampak serangan Ukraina kemarin terhadap Kapal Selam Angkatan Laut Rusia kelas Improved Kilo bertenaga diesel-listrik di pangkalan laut Laut Hitam Novorossiysk.

Dinas Keamanan Ukraina (SBU) mengklaim bahwa ini adalah serangan pertama terhadap kapal Rusia menggunakan Kendaraan Bawah Air Tanpa Awak (Uncrewed Underwater Vehicle atau UUV).

Operasi ini juga dapat menandai penggunaan UUV yang berhasil untuk pertama kali sebagai senjata anti-kapal dalam sejarah, meskipun tingkat kerusakan sebenarnya yang ditimbulkan pada kapal selam tersebut masih belum jelas. Sementara itu, Media TWZ memperoleh citra satelit dari lokasi serangan di Novorossiysk yang mengonfirmasi bahwa UUV, yang dinamai oleh SBU sebagai Sub Sea Baby, sebuah tipe yang sebelumnya tidak dikenal, meledak di dekat buritan kapal selam, yang sedang bersandar di dermaga di pelabuhan Novorossiysk.

“Potongan dermaga yang signifikan hancur dalam serangan tersebut dan detail ini selaras dengan rekaman video dari darat yang dirilis SBU saat serangan terjadi,” laporan TWZ, Rabu 17 Desember 2025.

Citra pasca-serangan menunjukkan bahwa kapal selam kelas Improved Kilo (dikenal juga sebagai tipe Project 636.3 Varshavyanka) berada di posisi yang sama seperti sebelum serangan, tetapi dua kapal selam lain yang ditambatkan di dekatnya telah dipindahkan.

Beberapa citra yang tersedia saat ini mengisyaratkan, bahwa kapal selam yang diserang mungkin tampak sedikit lebih rendah di air, meskipun hal ini belum dapat dikonfirmasi dan kerusakan di bawah garis air juga tidak akan terlihat jelas pada gambar. Di sisi lain, tidak ada tanda-tanda yang jelas dari tindakan darurat yang diambil untuk menjaga kapal tetap terapung, atau untuk menahan kebocoran minyak atau cairan berbahaya lainnya, yang dapat diperkirakan terlihat jika kerusakan parah.

Berdasarkan perkiraan panjang kapal selam yang terlihat, beberapa pengamat mencatat bahwa pusat ledakan tampaknya berada kurang dari 65 kaki (sekitar 20 meter) dari buritan. Sementara itu, rincian tentang hulu ledak Sub Sea Baby dan kemampuan UUV tersebut masih minim.

Kementerian Pertahanan Rusia menyangkal adanya kerusakan pada kapal selam atau korban personel di pelabuhan dengan merilis video yang diklaim menunjukkan kapal yang tidak rusak, tetapi video itu tidak menampilkan pandangan ujung buritan dan latar belakangnya disensor secara ketat. Namun, rekaman itu tetap memperlihatkan tumpukan puing beton yang tersisa di dermaga setelah ledakan, yang terlihat jelas dalam video SBU maupun citra satelit.

Terlepas dari ketidakpastian kerusakan, serangan tersebut menunjukkan bahwa Ukraina setidaknya mampu menyusupkan UUV ke pelabuhan yang sangat dipertahankan, pada siang hari, dan meledakkan hulu ledaknya hanya beberapa puluh kaki dari kapal selam Rusia bernilai sekitar 400 juta dolar AS. Setidaknya satu UUV Ukraina berhasil menembus penghalang yang didirikan di mulut pelabuhan, yang secara spesifik untuk melindungi kapal-kapal di dalamnya.

Perlu diingat, bahwa penghalang pertahanan yang dibangun Rusia di sekitar pelabuhan terutama ditujukan sebagai respons terhadap kampanye Kapal Permukaan Tanpa Awak (Uncrewed Surface Vessel atau USV) Ukraina. Hal ini menggarisbawahi pentingnya penggunaan UUV dalam serangan ini, sebagai contoh lain dari adaptasi sistem senjata dan taktik yang stabil sebagai respons terhadap tindakan pencegahan, yang menjadi ciri khas konflik di Ukraina.

Dengan pemikiran tersebut, Rusia kemungkinan akan memperkenalkan tindakan pencegahan baru terhadap mode serangan khusus ini, yang telah dikembangkan Ukraina selama beberapa waktu. Serangan ini mengonfirmasi, bahwa Armada Laut Hitam masih menjadi target utama Ukraina, terutama kapal selam tipe Project 636 dan korvet yang mampu meluncurkan rudal jelajah jarak jauh Kalibr.

Aksi angkatan laut Ukraina sebelumnya telah memaksa Armada Laut Hitam mundur dari pangkalan di Semenanjung Krimea yang diduduki ke Novorossiysk.  Pada September 2023, kapal selam kelas Improved Kilo lainnya, Rostov-on-Don, rusak parah selama serangan gabungan rudal dan USV di Sevastopol.

Sementara itu, pada awal invasi skala penuh Rusia ke Ukraina, Armada Laut Hitam memiliki total enam kapal selam Project 636 yang tersedia. Terlepas dari apakah kapal selam Rusia itu rusak atau tidak, serangan tersebut sekali lagi menunjukkan bahwa perang di Ukraina adalah kancah bagi pengembangan teknologi militer baru, terutama sistem tanpa awak.

(Kelvin Yurcel) 


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
BTN Longgarkan Kredit hingga 12 Bulan untuk Puluhan Ribu Nasabah Terdampak Bencana Sumatera
• 10 jam lalukompas.tv
thumb
TikToker Malaysia Aya Istri Yuka Bongkar Bukti Dugaan Suami Selingkuh dengan Jule
• 12 jam laluinsertlive.com
thumb
Prabowo Subianto Tak Segan Pecat Pejabat Jika Tidak Mampu Kerja
• 8 jam lalugenpi.co
thumb
KPK Jadwalkan Pemanggilan Gus Alex dan Pemilik Maktour Setelah Periksa Yaqut
• 6 jam lalumatamata.com
thumb
Suplai MBG ke 25 Sekolah di Bogor, SPPG Jimmy Hantu Atur Ketat Kebersihan Dapur hingga Bahan Baku
• 17 jam laluliputan6.com
Berhasil disimpan.