Mungkin sebagian dari kita kerap bingung saat hendak makan olahan baik daging ayam kampung ataupun pejantan. Memang kalau dilihat sekilas, tampilannya mirip terutama tekstur dagingnya yang sulit dibedakan.
Kedua jenis ayam ini memang paling sering digunakan dalam masakan-masakan khas Padang. Biasanya dimasak menjadi gulai atau sekadar digoreng. Cita rasa dan tekstur dagingnya yang khas bisa membuat sensasi makanan menjadi lebih nikmat.
Tapi sebenarnya kedua jenis ayam ini memiliki perbedaan yang dapat dengan mudah kita ketahui. Seperti kata Uda Dian Anugrah, Minangkabau Chef asli Padang yang menjelaskan kepada kumparanFOOD perbedaan antara ayam kampung dan pejantan. Yuk, simak penjelasan selengkapnya di bawah ini!
Ayam pejantan kebanyakan di peternakan tidak dijual untuk dikonsumsiChef Uda Dian mengatakan, ayam pejantan kebanyakan di peternakan tidak dijual untuk dikonsumsi. Daging ayam ini biasanya diolah untuk menjadi pakan ternak lain.
"Kalau di dalam dunia peternakan, dia (ayam pejantan) itu sering dibuang, lho. Pas masih bayi itu dia digiling hidup-hidup untuk pakan ternak lagi, jadi jarang yang punya kesempatan hidup lama," terangnya saat kumparanFOOD temui beberapa waktu lalu dalam acara cooking class di Jakarta.
Lebih lanjut, Uda Dian juga mengatakan kalau sejatinya ayam pejantan juga sejenis dengan ayam boiler. "Kalau ayam pejantan itu dia langsing, dia sama-sama boiler," tambahnya.
Uda Dian juga melanjutkan bahwa jumlah ayam pejantan biasanya lebih banyak, namun karena kondisi fisiknya yang kecil membuat orang enggan memakan dagingnya yang terbilang sedikit.
"Tapi, ternyata pas besar, ayam pejantan dia mirip teskturnya dengan ayam kampung, memasaknya lebih cepat dan harganya lebih murah. Ayam kampung muda terlalu kecil, ayam kampung besar dagingnya terlalu alot. Makanya banyak orang di Padang ambil ayam pejantan," tutur Uda Dian.
Perbedaan ayam kampung dan pejantan sesudah dimasakSementara itu, cara paling mudah membedakan ayam kampung dan pejantan, menurut Uda Dian adalah setelah dihidangkan menjadi masakan matang.
"Cara paling mudah membedakan ketika makan. Kalau ayam kampung beneran kakinya lebih panjang, (tulang) pahanya, tuh lebih jenjang, lebih tinggi, ketika digigit dia lebih keras. Even dagingya itu empuk, tapi tulangnya keras," katanya.
Sedangkan ayam pejantan memiliki daging yang memang teksturnya mirip ayam kampung, tapi biasanya tulangnya lebih mudah digigit. "Nah, kalau di rumah makan Padang suka gigit-gigit tulang ayam, kalau tulang ayamnya besar dan mudah digigit, nah, itu sudah pasti pejantan, tapi kalau itu ayam kampung akan susah digigitnya," tutup Uda Dian.
Nah, setelah mengetahui penjelasan Uda Dian tersebut, sekarang kamu enggak perlu bingung lagi soal perbedaan ayam kampung dan pejantan.





