Harga Emas Dunia Solid, Saham ANTM-ARCI Cs Menghijau

idxchannel.com
6 jam lalu
Cover Berita

Saham emiten tambang emas menguat pada Rabu (17/12/2025), seiring harga emas dunia yang bertahan kuat.

Harga Emas Dunia Solid, Saham ANTM-ARCI Cs Menghijau. (Foto: Freepik)

IDXChannel - Saham emiten tambang emas menguat pada Rabu (17/12/2025), seiring harga emas dunia yang bertahan kuat dan berusaha mendekati level tertinggi sepanjang masa (all-time high/ATH).

Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), pukul 10.12 WIB, saham PT Archi Indonesia Tbk (ARCI) meningkat 4,69 persen ke Rp1.675 per unit, PT Merdeka Gold Resources Tbk (EMAS) naik 3,27 persen menjadi Rp5.525 per unit, dan PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA) tumbuh 3,22 persen ke Rp1.765 per unit.

Baca Juga:
BRI (BBRI) Tebar Dividen Interim Rp137 per Saham

Setali tiga uang, saham PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) mendaki 2,36 persen, PT J Resources Asia Pasifik Tbk (PSAB) terkerek 1,79 persen, PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) terapresiasi 1,32 persen.

Tidak hanya itu, saham PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) juga naik 0,75 persen dan PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) menghijau 0,43 persen.

Baca Juga:
Bursa Asia Menguat, Investor Cermati Data Tenaga Kerja AS

Harga emas melesat menembus USD4.320 per troy ons pada Rabu, menguji area di sekitar rekor tertinggi yang terakhir dicapai pada Oktober.

Kenaikan ini terjadi seiring investor masih melihat ruang bagi pelonggaran kebijakan moneter lebih lanjut oleh Federal Reserve (The Fed) tahun depan.

Baca Juga:
Super Bank (SUPA) Resmi Melantai di Bursa, Harga Sahamnya Naik 24,41 Persen

Mengutip Trading Economics, pasar tenaga kerja Amerika Serikat (AS) menunjukkan tanda-tanda pendinginan lanjutan.

Tingkat pengangguran secara tak terduga naik ke 4,6 persen pada November, menjadi level tertinggi sejak 2021, sementara pertumbuhan upah melambat ke laju terlemah dalam lebih dari dua tahun.

Kondisi tersebut memperkuat ekspektasi pasar terhadap hingga dua kali pemangkasan suku bunga pada 2026, dengan pelonggaran sekitar 59 basis poin yang telah diperhitungkan untuk tahun depan.

Pelaku pasar kini menanti rilis data Indeks Harga Konsumen (CPI) AS untuk November pada Kamis, disusul data Pengeluaran Konsumsi Pribadi (PCE) pada Jumat, guna memperoleh gambaran lebih lanjut mengenai tekanan inflasi.

Di sisi lain, risiko geopolitik kembali mencuat setelah Presiden AS Donald Trump memerintahkan penerapan blokade ‘total dan menyeluruh’ terhadap kapal tanker minyak Venezuela yang dikenai sanksi.

Langkah ini menyusul penyitaan kapal pekan lalu serta peningkatan kehadiran militer AS, yang sebagian mengimbangi meredanya risiko terkait kemajuan perundingan damai Rusia-Ukraina. (Aldo Fernando)

Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Klasemen SEA Games 2025: Indonesia tambah 10 emas perkuat posisi kedua
• 18 jam laluantaranews.com
thumb
Menakar Pentingnya Ketercukupan Gizi dalam Pertumbuhan Anak-Anak Negeri
• 7 jam lalurepublika.co.id
thumb
Uang Rp809,59 Miliar Tidak Terkait Nadiem Makarim, Tegas Pengacara
• 11 jam lalurepublika.co.id
thumb
Mentan Targetkan Papua Swasembada Pangan Dalam 3 Tahun
• 10 jam lalumetrotvnews.com
thumb
Jungkook BTS Muncul di Live Weverse cuma Bagikan Kabar Album, enggak Bahas Rumor Kencan
• 20 jam lalumerahputih.com
Berhasil disimpan.