Jastip dan Waktu yang Tak Pernah Cukup di Kota Besar

kompas.com
4 jam lalu
Cover Berita

JAKARTA, KOMPAS.com – Perubahan cara berbelanja tidak selalu ditandai hadirnya pusat belanja baru atau promo besar di aplikasi daring.

Dalam beberapa tahun terakhir, pergeseran itu justru terlihat dari praktik sederhana, yakni menitipkan pembelian kepada orang lain.

Jasa titip atau jastip tumbuh di tengah rutinitas perkotaan yang padat, jarak yang jauh, serta keinginan mengikuti arus barang dan tren yang bergerak cepat.

Bagi sebagian orang, jastip bukan lagi sekadar alternatif, melainkan solusi atas keterbatasan waktu, tenaga, dan akses.

Tidak semua orang ingin atau mampu datang langsung ke pusat belanja, kota lain, hingga luar negeri.

Baca juga: Suka Duka Jastip Fristo di Perjalanan Cipanas–Tebet, dari Barang Ketinggalan hingga Lupa Dibeli

var endpoint = 'https://api-x.kompas.id/article/v1/kompas.com/recommender-inbody?position=rekomendasi_inbody&post-tags=belanja online, jasa titip, jastip, makanan viral, tren belanja , produk luar negeri, Gaya Hidup Perkotaan&post-url=aHR0cHM6Ly9tZWdhcG9saXRhbi5rb21wYXMuY29tL3JlYWQvMjAyNS8xMi8xNy8xMDU4MzcyMS9qYXN0aXAtZGFuLXdha3R1LXlhbmctdGFrLXBlcm5haC1jdWt1cC1kaS1rb3RhLWJlc2Fy&q=Jastip dan Waktu yang Tak Pernah Cukup di Kota Besar§ion=Megapolitan' var xhr = new XMLHttpRequest(); xhr.addEventListener("readystatechange", function() { if (this.readyState == 4 && this.status == 200) { if (this.responseText != '') { const response = JSON.parse(this.responseText); if (response.url && response.judul && response.thumbnail) { const htmlString = `
${response.judul}
Artikel Kompas.id
`; document.querySelector('.kompasidRec').innerHTML = htmlString; } else { document.querySelector(".kompasidRec").remove(); } } else { document.querySelector(".kompasidRec").remove(); } } }); xhr.open("GET", endpoint); xhr.send();

Di situlah jastiper hadir sebagai penghubung antara keinginan dan kenyataan, dari makanan viral hingga produk luar negeri yang tak tersedia di Indonesia.

Salah satu alasan paling sering muncul dari pengguna jasa titip adalah soal waktu.

Aktivitas kerja yang padat membuat banyak orang kesulitan menyisihkan waktu khusus untuk berbelanja.

Bagi Rina (29), pekerja kantoran di Jakarta Selatan, jastip mulai menjadi bagian dari keseharian sejak pekerjaannya semakin menyita waktu.

“Saya mulai pakai jastip sekitar dua tahun lalu. Awalnya tahu dari Instagram, lihat teman repost jastiper yang sering ke luar kota atau ke mal tertentu. Dari situ coba-coba,” ujar dia saat dihubungi, Selasa (16/12/2025).

Belanja langsung, menurut Rina, sering kali membutuhkan alokasi waktu khusus, mulai dari perjalanan, menghadapi keramaian, hingga mengantre pembayaran.

Ia memilih jastip bukan karena barangnya tidak tersedia, melainkan karena tidak punya cukup waktu untuk mencarinya sendiri.

Baca juga: Kisah Fristo: Raup Cuan lewat Bisnis Jastip dari Perjalanan PP Cipanas-Jakarta

“Paling sering makanan atau produk yang lagi viral, sama kadang skincare. Kalau beli sendiri, saya harus nyempetin waktu dan malas jalan, sementara lewat jastip tinggal pesan,” kata dia.

Rina menyebut jastip paling dibutuhkan saat waktu benar-benar terbatas.

“Seringnya, kalau lagi sibuk kerja atau pas ada barang yang lagi ramai tapi saya nggak sempat ke mana-mana,” ujarnya.

Waktu jadi pertimbangan utama

Dalam banyak kasus, alasan utama menggunakan jastip bukan soal jarak atau harga, melainkan waktu dan tenaga yang harus dikeluarkan.

Setelah seharian bekerja, sebagian orang memilih menghemat energi untuk hal lain yang dianggap lebih penting.

Bagi Rina, faktor ini menjadi alasan paling dominan.

“Pulang kerja udah capek, jadi jastip itu solusi biar tetap bisa dapet barang tanpa ribet,” kata dia.

Dokumentasi Narasumber Contoh beberapa barang dari jasa titip

googletag.cmd.push(function() { googletag.display('div-gpt-for-outstream'); });
.ads-partner-wrap > div { background: transparent; } #div-gpt-ad-Zone_OSM { position: sticky; position: -webkit-sticky; width:100%; height:100%; display:-webkit-box; display:-ms-flexbox; display:flex; -webkit-box-align:center; -ms-flex-align:center; align-items:center; -webkit-box-pack:center; -ms-flex-pack:center; justify-content:center; top: 100px; }
LazyLoadSlot("div-gpt-ad-Zone_OSM", "/31800665/KOMPAS.COM/news", [[300,250], [1,1], [384, 100]], "zone_osm", "zone_osm"); /** Init div-gpt-ad-Zone_OSM **/ function LazyLoadSlot(divGptSlot, adUnitName, sizeSlot, posName, posName_kg){ var observerAds = new IntersectionObserver(function(entires){ entires.forEach(function(entry) { if(entry.intersectionRatio > 0){ showAds(entry.target) } }); }, { threshold: 0 }); observerAds.observe(document.getElementById('wrap_lazy_'+divGptSlot)); function showAds(element){ console.log('show_ads lazy : '+divGptSlot); observerAds.unobserve(element); observerAds.disconnect(); googletag.cmd.push(function() { var slotOsm = googletag.defineSlot(adUnitName, sizeSlot, divGptSlot) .setTargeting('Pos',[posName]) .setTargeting('kg_pos',[posName_kg]) .addService(googletag.pubads()); googletag.display(divGptSlot); googletag.pubads().refresh([slotOsm]); }); } }

Kenyamanan sebagai nilai tambah


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Emilia Nova Rebut Medali Emas Hepthathlon SEA Games 2025 dan Pecahkan Rekor Nasional
• 9 jam lalumediaindonesia.com
thumb
Prabowo Mau Papua Ditanam Sawit, Waka Komisi IV DPR Beri Catatan Ini
• 4 jam laludetik.com
thumb
Sinopsis ASMARA GEN Z SCTV Episode 391, Hari Ini Selasa 16 Desember 2025: Air Mata Aqeela dan Kepergian Mendadak Blade
• 21 jam lalutabloidbintang.com
thumb
Pemprov Jateng Bakal Kaji Ulang Semua Aktivitas Tambang
• 15 jam lalumediaindonesia.com
thumb
Laporan 2 LSM Ungkap Jutaan Muslim Inggris Terancam Dideportasi
• 16 jam lalurepublika.co.id
Berhasil disimpan.