EtIndonesia. Pemerintah Papua Nugini (PNG) pada Jumat (12/12/2025) menyatakan bahwa, dengan dukungan perjanjian bersama Australia, kabel serat optik bawah laut utama yang baru milik Papua Nugini akan dibangun oleh perusahaan Google, guna melakukan peningkatan penting pada jaringan tulang punggung digital negara kepulauan di kawasan Pasifik tersebut.
Menteri Informasi sementara Papua Nugini, Peter Tsiamalili, pada hari Jumat mengatakan bahwa proyek senilai 120 juta dolar AS ini akan menggunakan kabel serat optik berkapasitas tinggi untuk menghubungkan wilayah utara dan selatan Papua Nugini serta wilayah otonom Pulau Bougainville.
Pendanaan proyek ini disediakan oleh Pemerintah Australia, berdasarkan Perjanjian Pertahanan Bersama yang ditandatangani kedua negara pada Oktober tahun ini, yang mencerminkan komitmen bersama dalam mendorong keamanan digital, stabilitas kawasan, dan pembangunan nasional. Kabel bawah laut tersebut akan dibangun oleh Google.
Pemerintah Papua Nugini (PNG) pada Jumat (12/12/2025) menyatakan bahwa, dengan dukungan perjanjian bersama Australia, kabel serat optik bawah laut utama yang baru milik Papua Nugini akan dibangun oleh perusahaan GoogleKementerian Luar Negeri Australia pada hari Sabtu menyatakan bahwa kabel-kabel ini akan menurunkan biaya internet bagi konsumen, serta mendorong pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kesempatan pendidikan.
Perjanjian pertahanan bersama yang dinamakan “Pukpuk (Buaya)” ini merupakan perjanjian aliansi pertama yang ditandatangani Australia dalam 70 tahun terakhir. Perjanjian tersebut meningkatkan hubungan dengan Papua Nugini dan berkomitmen bahwa kedua negara akan saling membantu jika salah satu pihak diserang secara bersenjata.
Sebelumnya pada 2018, perusahaan Tiongkok Huawei pernah membangun sebuah kabel serat optik bawah laut di Papua Nugini, dengan pendanaan dari pinjaman Bank Ekspor-Impor Tiongkok.
Untuk menghadapi ekspansi PKT (Partai Komunis Tiongkok) yang terus meningkat di kawasan ini, khususnya ancaman keamanan yang ditimbulkan oleh kabel bawah laut yang didanai PKT, Australia dan Amerika Serikat dalam beberapa tahun terakhir telah mendanai sejumlah proyek kabel bawah laut yang melintasi negara-negara kepulauan Pasifik.
Reuters mengutip seorang pejabat Kementerian Luar Negeri Australia yang mengatakan bahwa, termasuk koneksi yang menghubungkan Papua Nugini, Kepulauan Solomon, dan wilayah lainnya,
“Australia telah berkomitmen menginvestasikan lebih dari 450 juta dolar Australia (sekitar 300 juta dolar AS) untuk mendukung konektivitas kabel bawah laut yang melintasi kawasan Pasifik dan Timor Leste.”
Google juga menyatakan bahwa dua kabel bawah laut tambahan yang direncanakan akan memanjang ke arah barat hingga Afrika dan Asia, guna memperkuat ketahanan infrastruktur jaringan di Samudra Hindia. (Hui)
Laporan gabungan wartawan New Tang Dynasty TV: Zeng Wenxian dan Tian Yuan





