FBI memperluas pencarian pelaku penembakan Universitas Brown. FBI juga telah menyisir sekitar lokasi penembakan yang menewaskan dua mahasiswa itu.
Berdasarkan gambar yang diunggah FBI di media sosial, tim mereka tengah melakukan pencarian forensik di lahan bersalju di luar kampus Providence, Rhode Island.
Pejabat setempat mengunggah kronologi video baru yang menunjukkan terduga tersangka berjalan melalui daerah di wilayah permukiman di sekitar kampus.
"Ada rekaman video yang jelas, sehingga kami meminta masyarakat untuk melihat gerak tubuh, postur tubuh yang dapat membantu Anda mengidentifikasi individu ini," kata kepala kepolisian setempat, Oscar Perez, dikutip dari AFP, Rabu (17/12).
Perez kembali mengimbau masyarakat yang memiliki kamera CCTV di rumah dan kendaraan untuk menyerahkan rekamannya kepada polisi. Ia mengatakan, penyelidik telah menerima 2 ribu informasi yang dapat ditindaklanjuti.
Sementara itu, FBI menawarkan imbalan senilai USD 50 ribu bagi mereka yang bisa menangkap pelaku. FBI menyatakan pelaku harus dianggap sebagai individu yang berbahaya dan bersenjata. Tinggi badannya sekitar 170 sentimeter dengan perawakan yang kekar.
Identitas Korban Tewas Penembakan di Universitas BrownDua mahasiswa yang tewas dalam peristiwa itu adalah Ella Cook yang merupakan wakil presiden asosiasi Partai Republik di Universitas Brown dan Mukhammad Aziz Umurzokov asal Uzbekistan.
"Ella, yang menempuh pendidikan di Brown dari Mountain Brook, Alabama, adalah anggota komunitas kami yang bersemangat dan memiliki rasa tahu intelektual yang tinggi, serta tertarik pada studi Prancis dan Frankofon," kata presiden Universitas Brown, Christina H. Paxson.
"Mukhammad dikenal sebagai sosok yang rajin, teliti dan disiplin, utamanya karena dia tengah mengejar ambisinya untuk memberi dampak positif kepada dunia dengan menjadi seorang ahli bedah syaraf," lanjut Paxson.
Penembakan di Universitas Brown terjadi pada Sabtu (13/12). Saat itu, seorang laki-laki dengan senapan menerobos masuk ke gedung kampus saat ujian sedang berlangsung, melepaskan tembakan, kemudian kabur.
Polisi sempat menangkap satu orang yang sempat diduga terkait dengan penembakan itu. Namun, orang itu dibebaskan usai dinilai tidak terkait dengan penembakan.
Menurut Gun Violence Archive, ada lebih dari 300 penembakan massal yang terjadi di AS sepanjang tahun ini.





