Jakarta: TikTok terus memperkuat keamanan platform melalui serangkaian inisiatif sepanjang 2025 yang mencakup penguatan kebijakan, pembaruan fitur keamanan, perluasan edukasi publik, hingga kolaborasi lintas pemangku kepentingan, untuk menciptakan pengalaman digital yang lebih aman, positif, dan bertanggung jawab, bagi seluruh pengguna.
"Keamanan pengguna selalu menjadi prioritas kami di TikTok. Bagi kami, keamanan digital tidak hanya sekadar menghapus konten berbahaya, tetapi juga memastikan seluruh pengguna, termasuk remaja, dapat berkreasi, terhubung, dan mengekspresikan diri dalam ruang digital yang aman dan positif," kata ujar Head of Public Policy and Government Relations TikTok Indonesia Hilmi Adrianto dikutip dari keterangan tertulis, Rabu, 17 Desember 2025.
"Karenanya, kami terus memperkuat perlindungan melalui penegakan kebijakan, sistem moderasi berlapis, edukasi literasi digital, serta perluasan kolaborasi dengan pemerintah dan berbagai pemangku kepentingan untuk merespons tantangan di ruang digital yang terus berkembang," tambah dia.
Langkah TikTok dalam menjaga keamanan platform dan pengguna sejalan dengan upaya pemerintah dalam menciptakan ruang digital yang aman bagi masyarakat. Sekretaris Direktorat Jenderal Pengawasan Ruang Digital Komdigi Mediodecci Lustarini mengapresiasi upaya TikTok dalam menghadirkan edukasi, perlindungan, dan transparansi kepada publik.
"Ini sejalan dengan prioritas Komdigi untuk memperkuat literasi digital, menekan konten berisiko, serta memastikan PSE beroperasi secara bertanggung jawab. Kolaborasi lintas pihak sangat penting untuk menjaga ruang digital tetap aman dan positif," tutur dia.
Melalui pendekatan kolaboratif yang transparan, TikTok terus memperkuat pengelolaan keamanan platform secara menyeluruh lewat berbagai inisiatif, mulai dari edukasi keamanan digital bagi pengguna muda, peningkatan kewaspadaan publik, hingga penguatan kebijakan serta penegakan terhadap konten berisiko.
Baca juga: Dorong Kolaborasi Demi Pertumbuhan Ekosistem Kreatif di Indonesia
(Konferensi pers TikTok Safety Wrap Up 2025. Foto: dok TikTok)
Hapus 232 ribu konten penipuan
TikTok juga melakukan penghapusan lebih dari 25 juta konten yang melanggar Panduan Komunitas, termasuk 232 ribu konten terkait penipuan. Dari jumlah tersebut, 94 persen berhasil ditindak secara proaktif oleh sistem moderasi TikTok sebelum dilaporkan oleh pengguna.
"TikTok juga menghapus lebih dari 180 ribu iklan berbayar yang mengandung unsur penipuan dari platform," jelas Hilmi menambahkan.
Pendekatan perlindungan ini turut diperluas bagi para pembeli dan penjual ekosistem e-commerce Tokopedia dan TikTok Shop yang berfokus pada edukasi, penguatan kepercayaan transaksi, serta pemberdayaan kreator dan pelaku usaha melalui kerja sama dengan berbagai kementerian dan pemerintah daerah.
Upaya ini tercermin dari penegakan kebijakan sepanjang Januari–Juni 2025, di mana Tokopedia dan TikTok Shop menolak sekitar 250 ribu pendaftaran akun penjual yang tidak memenuhi standar kepatuhan platform, serta meninjau lebih dari 787 ribu laporan pengguna terkait dugaan pelanggaran kebijakan pada konten video pendek dan sesi LIVE.
Dari sisi penegakan kebijakan, di semester pertama 2025, TikTok juga telah menghapus lebih dari 424 ribu konten terkait perjudian, di mana lebih dari 99 persen dihapus sebelum dilaporkan oleh pengguna. Selain itu, TikTok juga menghapus sekitar 1,6 juta komentar yang mempromosikan perjudian di dalam platform.
"Kami percaya, keamanan digital hanya dapat terwujud ketika seluruh pihak bergerak bersama. Untuk itu, TikTok akan terus bekerja sama dengan pemerintah, pakar, industri, dan komunitas untuk menciptakan ruang digital yang aman, sehat, dan memberdayakan semua pengguna," tegas Hilmi.



