Bisnis.com, JAKARTA – Emiten garmen PT Pan Brothers Tbk. (PBRX) mulai ambil ancang-ancang membidik target kinerja 2026. Putusan homologasi yang telah diterima pada akhir 2024 lalu kini membuat PBRX berambisi mengembalikan kinerja positif perseroan.
Seperti diketahui, PBRX menerima putusan homologasi setelah penetapan Sidang Permusyawaratan Majelis Hakim di Pengadilan Niaga, Pengadilan Negeri Jakarta Pusat pada Desember 2024 silam. Saat itu, putusan tersebut diterima PBRX bersama anak usahanya, PT Eco Smart Garment Indonesia dan PT Prima Sejahtera.
Putusan tersebut diambil lantaran telah bertemunya kesepakatan antara PBRX dengan kreditur, baik bank serta pemegang obligasi terkait, melalui skema restrukturisasi utang perseroan. Total utang yang direstrukturisasi senilai US$340 juta.
Direktur Pan Brothers Fitri Ratnasari Hartono menerangkan bahwa saat ini, PBRX tengah berupaya untuk memenuhi kewajiban dalam putusan homologasi tersebut. Begitu juga pada 2026, rencana ekspansi belum terbesit di benak manajemen.
“Restrukturisasi utang sudah selesai. Jadi selanjutnya kami memenuhi pembayaran bunga, kemudian di tahun keempat mulai ada amortisasi prinsipal. Jadi secara fisik kami tidak ada ekspansi,” katanya dalam paparan publik, Rabu (17/12/2025).
Meskipun begitu, manajemen Pan Brothers memandang optimis kinerja tahun mendatang. Upaya digitalisasi dan otomatisasi bakal diperkuat Pan Brothers guna efisiensi dalam keterbatasan modal kerja.
Manajemen memprediksi penjualan pada tahun mendatang akan lebih positif dibandingkan 2025. Hal itu terjadi lantaran penerimaan pesanan yang menyusut pada tahun pertama setelah putusan homologasi.
“Jadi memang untuk 2026, kami akan lebih meningkat daripada 2025, tapi tidak secara signifikan karena keterbatasan modal kerja. Tapi dari segi performa, kami lebih baik karena selama 2025 performa kami sudah stabil,” katanya.
PBRX berharap pada stabilitas kinerja perusahaan pada 2026 yang sejalan dengan rencana perseroan dalam menjalani PKPU tanpa pemutusan hubungan kerja.
“Walaupun kami tidak ada ekspansi secara fisik, tetapi output bisa lebih besar dengan jumlah karyawan yang sama dan jumlah pabrik yang sama. Itu yang sekarang kami targetkan,” tegasnya.
Dalam paparannya, setidaknya terdapat beberapa rencana besar PBRX secara jangka panjang. Pertama, usai putusan ini PBRX berupaya kembali memperkuat posisi sebagai mitra strategis bagi konsumen.
Dengan begitu, pelanggan disebut akan kembali berkomitmen untuk memberikan jumlah pesanan minimum yang telah disepakati kepada perseroan. Kepastian dalam penjualan juga bakal membantu PBRX dalam mengelola anggarannya.
Selain itu, upaya memperkuat kemitraan strategis juga bakal memungkinkan perseroan untuk meningkatkan pangsa pasar dan memperoleh dukungan modal kerja ke depan.
Kedua, PBRX berencana meningkatkan margin penjualan. Hal itu dilakukan dengan memprioritaskan pelanggan yang menawarkan margin lebih tinggi hingga diversifikasi produk ke gaya hidup premium.
“Perseroan terus mengevaluasi potensi JV [joint venture] yang dapat meningkatkan efisiensi melalui optimasi proses dan penghematan biaya yang secara keseluruhan berdampak pada peningkatan kinerja perseroan,” lanjutnya.

:strip_icc()/kly-media-production/medias/5446609/original/066893700_1765931612-Kapolri_Jenderal_Listyo_Sigit_Prabowo.jpeg)



