Jakarta: Skateboard, kini diakui sebagai salah satu olahraga ekstrem dan budaya jalanan global, ternyata lahir jauh dari lingkungan perkotaan. Asal-usul olahraga papan beroda ini berakar dari upaya adaptasi para peselancar di pesisir Amerika Serikat.
Skateboard pertama kali muncul pada era 1950-an di California, Amerika Serikat. Olahraga ini secara harfiah diciptakan oleh komunitas peselancar yang ingin terus melatih keterampilan mereka meskipun kondisi ombak sedang datar atau tidak mendukung. Mereka menyebut aktivitas ini sebagai Side Walk Surfing (berselancar di trotoar).
Pada awal kemunculannya, papan luncur ini masih sangat sederhana. Para peselancar hanya memasang roda dari roller skate (sepatu roda) ke papan kayu, menciptakan alat yang memungkinkan mereka berselancar di daratan.
Evolusi terbesar yang mengubah skateboard dari sekadar papan luncur menjadi olahraga ekstrem terjadi pada tahun 1970-an. Inovasi kunci adalah penemuan dan penggunaan roda yang terbuat dari poliuretan (sejenis polimer sintetis).
Baca Juga :
Borong Dua Emas Beregu di SEA Games, Tenis Indonesia Dinilai Mulai BangkitRoda poliuretan memiliki daya cengkeram yang jauh lebih baik dan menghasilkan luncuran yang lebih mulus dan aman dibandingkan roda metal atau plastik sebelumnya. Inovasi ini memicu para rider (pengendara) untuk mulai menciptakan trik yang lebih kompleks dan ekstrem.
Bahkan, pada era inilah skateboard mulai memanfaatkan kolam renang kosong terutama saat musim kemarau di California sebagai arena skatepark vertikal pertama di dunia, membuka jalan bagi disiplin vertical skating modern.
Dari adaptasi sederhana yang dibuat oleh para peselancar, Skateboard kini telah berkembang menjadi fenomena budaya global, memengaruhi fesyen, musik, dan seni, serta diakui sebagai cabang olahraga resmi. Skateboard adalah bukti nyata bagaimana kebutuhan untuk berselancar di darat melahirkan salah satu olahraga paling ikonik saat ini.
Saksikan MTVN Lens lainnya hanya di Metrotvnews.com.
(Muhammad Fauzan)




