JAKARTA (Realita) — Arus investasi besar di sektor kendaraan listrik (electric vehicle/EV) terus mengalir ke Indonesia. Kondisi ini dinilai semakin memperkuat posisi Indonesia sebagai salah satu pusat industri dan rantai pasok kendaraan listrik di kawasan Asia Tenggara.
Sejumlah perusahaan otomotif global dan regional tercatat menanamkan modal dengan nilai mencapai miliaran dolar AS.
Baca juga: Mobil Listrik Terbanyak di Satu Lokasi, Kolaborasi PLN-Komunitas WEVI di Bandung
Investasi tersebut mencakup pembangunan pabrik kendaraan listrik, fasilitas perakitan baterai, hingga pengembangan industri pendukung seperti komponen dan infrastruktur pengisian daya.
Pemerintah menilai masuknya investasi EV merupakan hasil dari konsistensi kebijakan hilirisasi sumber daya alam, terutama nikel yang menjadi bahan baku utama baterai kendaraan listrik.
Indonesia dinilai memiliki keunggulan strategis karena cadangan nikel yang besar serta pasar domestik yang terus tumbuh.
Baca juga: 300 Home Charging Menyala Serentak di Jakarta, PLN Mudahkan Pengguna Mobil Listrik
“Indonesia tidak hanya ingin menjadi pasar, tetapi juga pemain utama dalam industri kendaraan listrik global,” ujar perwakilan Kementerian Perindustrian dalam keterangannya.
Investasi di sektor kendaraan listrik diproyeksikan membuka puluhan ribu lapangan kerja baru, baik secara langsung di sektor manufaktur maupun tidak langsung melalui penguatan rantai pasok nasional.
Baca juga: PLN Tebar Promo Tambah Daya Listrik dan Bagi Merchandise Menarik Di IIMS 2024
Kehadiran industri EV juga mendorong peran industri kecil dan menengah (IKM) sebagai pemasok komponen dan jasa pendukung.
Selain itu, pemerintah menilai pengembangan industri EV akan meningkatkan nilai tambah ekonomi dalam negeri serta memperkuat daya saing industri manufaktur nasional di tengah transisi global menuju energi ramah lingkungan.mag
Editor : Redaksi


:quality(80):format(jpeg)/posts/2025-12/15/featured-901ad092cf42d6ba7413878c4dd07f8f_1765809342-b.jpg)
