Bandara Ngurah Rai Prediksi 1,5 Juta Orang Keluar-Masuk Bali saat Libur Nataru

Jumlah kunjungan wisatawan ke Bali diprediksi meningkat selama libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025-2026. Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai memprediksi akan melayani sekitar 1,5 juta penumpang pada periode tersebut.

“Momen Natal dan Tahun Baru selalu menjadi musim puncak libur. Bandara I Gusti Ngurah Rai memprediksi akan dipadati 1,5 juta penumpang,” kata General Manager Bandara I Gusti Ngurah Rai, Ahmad Syaugi Shahab, kepada wartawan, Rabu (17/12).

Puncak arus kedatangan wisatawan diprediksi terjadi pada Jumat (19/12) dengan jumlah penumpang sekitar 79.993 orang. Sementara itu, puncak arus balik diperkirakan berlangsung pada Minggu (4/1) dengan jumlah penumpang sekitar 79.481 orang.

Bandara Ngurah Rai telah mendirikan posko layanan terpadu untuk memantau pergerakan pesawat dan penumpang selama libur Nataru. Posko tersebut aktif sejak 15 Desember 2025 hingga 4 Januari 2026 dan berlokasi di area terminal domestik.

Ahmad Syaugi mengatakan, rata-rata jumlah penumpang keluar-masuk bandara mencapai sekitar 60 ribu orang per hari selama libur Nataru 2025-2026.

“Dalam dua hari pertama operasional posko, jumlah penumpang tercatat mencapai 125.806 orang atau rata-rata 62.903 penumpang per hari,” ujarnya.

Menurutnya, petugas gabungan dari bandara, kepolisian, Dinas Perhubungan, serta pecalang siaga selama 24 jam untuk memastikan arus pergerakan penumpang dan pesawat berjalan lancar. Masing-masing pihak juga telah menyiapkan mitigasi jika terjadi kemacetan maupun bencana alam.

Salah satu strategi bandara adalah mengaktifkan layanan berbasis teknologi melalui sistem airport collaborative decision making (ACDM) dan sistem manajemen operasi berbasis trafik (MOT).

Sistem tersebut mampu memprediksi kepadatan penumpang serta memberikan rekomendasi kebutuhan fasilitas dan personel agar operasional bandara tetap lancar.

“Untuk mengantisipasi cuaca musim penghujan, langkah-langkah preventif yang dilakukan meliputi pemeriksaan dan pemeliharaan fasilitas sisi udara, pengecekan drainase dan pompa pengendali banjir, pemeliharaan gedung terminal, serta monitoring perkembangan cuaca secara real time bersama BMKG,” katanya.