Wakil Menteri Kesehatan, Benjamin Paulus Octavianus, menyebut hampir seluruh rumah sakit di Aceh, Sumatera Utara dan Sumatera Barat sudah beroperasi pascabencana banjir-longsor.
Meski begitu, ada yang belum beroperasi. Khusus di Aceh, ada 3 rumah sakit belum beroperasi.
“Di Aceh itu ada 65 rumah sakit, hari ini 62 rumah sakit sudah beroperasional, ada 3 rumah sakit swasta yang masih belum,” ucap Benjamin usai rapat tingkat menteri di Kemenko PMK, Jakpus pada Rabu (17/12).
“Kalau di Sumatera Barat semuanya baik rumah sakit dan di Sumatera Utara semua rumah sakit 100% beroperasional,” tambahnya.
Menurut Benjamin, masih banyak puskesmas yang dalam keadaan rusak. Di Aceh ada 37 puskesmas dan di Sumatera Utara ada 40.
“Dari 305 puskesmas di Aceh yang belum beroperasional 37 karena memang rusak parah, lumpurnya tinggi maka itu yang rusak parah 37, tapi yang lainnya bisa beroperasional,” ucap Benjamin.
“Ada hanya 40 puskesmas di Sumatera Utara yang belum beroperasional,” tambahnya.
Menurutnya, kedaruratan di ketiga provinsi itu dalam masalah kesehatan sudah bisa teratasi. Benjamin menyebut, Kemenkes kini tengah fokus dalam pemenuhan kebutuhan obat kepada para korban.
“Yang kita perlu siapkan adalah obat-obatan untuk pasca bencana, termasuk obat untuk atasi diare untuk bagaimana atasi akibat kurang air bersih, jadi di lapangan lebih banyak itu,” ucap Benjamin.
Ia mengatakan, Kemenkes telah menaruh personel-personelnya di setiap titik bencana.
“Dari Kementerian Kesehatan menaruh, di setiap krisis, ada perwakilan dari Kementerian Kesehatan, sehingga tidak ada alasan untuk masalah koordinasi, paham ya? Kadang-kadang di lapangan itu, kalau dari daerah minta apa kalau Kemenkesnya nggak nyambung, repot,” ucap Benjamin.
“Jadi, kita taruh orang supaya nggak ada alasan karena orang Kemenkes bisa setiap saat langsung karena perintahnya adalah untuk krisis ini apa yang emergensi segera dikirim ke lokasi. Itu sudah berlangsung 22 hari,” tambahnya.




