Penyanyi dan penulis lagu Eileen Pandjaitan atau yang akrab disapa Ei menyuguhkan karya terbarunya yang bertajuk Shooting Star. Lagu ini merupakan karya terbaru Ei setelah meluncurkan Nothing Left for You pada Oktober lalu.
Berbeda dari lagu galau biasa, Shooting Star hadir sebagai pop ballad yang menawarkan pengalaman sinematik bagi pendengarnya.
Lagu Shooting Star memotret adegan seseorang yang terpaku di sebuah kafe, sembari menanti keajaiban kecil, berharap sosok yang dirindukan akan kembali, meski hanya lewat bayangan mobil yang melintas.
Eileen Pandjaitan mengungkapkan Shooting Star lahir dari ruang personal. Ini merupakan upaya membasuh luka yang sulit diutarakan secara lisan.
"Shooting Star itu semacam percakapan batin yang enggak pernah sempat tersampaikan. Ada banyak hal yang pengen aku bilang, tapi akhirnya cuma bisa aku tulis," kata Ei lewat keterangan resmi.
Untuk menerjemahkan kerapuhan perasaan ke dalam musik, Ei menggandeng Bowo Soulmate sebagai Vocal Director, serta duo produser Ankadiov dan Andreas Arianto.
Visi artistik mereka selaras guna menjaga lagu ini tetap intim. Tidak ada instrumen yang berlebihan, sehingga vokal lembut Ei menjadi sorotan utama.
"Kami sepakat menjaga lagu ini tetap intimate. Enggak usah terlalu banyak layer, biar emosinya kedengeran apa adanya. Itu tantangan sekaligus keindahannya," tutur Ei.
Ei bukanlah sosok baru di kancah musik. Memulai karier profesional sejak usia 17, Ei dikenal lewat kemampuan storytelling-nya yang kuat, seperti yang terdengar dalam kolaborasi apiknya bersama Mario Ginanjar (Kahitna) di lagu May, Halfway.
Sembari menempuh pendidikan di Berklee College of Music, Massachusetts, Ei terus mengasah musikalitasnya. Pengalaman tampil di panggung internasional seperti House of Blues dan Longy School of Music memperkaya warna vokal dan pandangan dalam berkarya. Shooting Star sudah dapat dinikmati di seluruh platform musik digital.
