Danantara Indonesia, melalui Danantara Investment Management (DIM) kembali melakukan bidding untuk mengakuisisi lahan kosong di Makkah. Sebelumnya, Danantara telah mengakuisisi aset perhotelan dan real estate yang berlokasi di kawasan Thakher City, sekitar 2,5 kilometer dari Masjidil Haram.
CEO Danantara, Rosan Roeslani, menuturkan lahan kosong yang sedang dalam proses bidding kali ini juga tidak jauh dari Masjidil Haram.
Ia menjelaskan pada awalnya, Royal Commission of Makkah City and Holy Sites (RCMC) yang merupakan instansi pemerintah Arab Saudi menawarkan 8 plot lahan. Dari situ, Danantara memilih lahan plot 6 yang berada di Western Hindawiyah.
“Yang kedua adalah yang proses bidding yang nomor 6, namanya di Western Hindawiyah. Itu jaraknya hampir sama 2,5 km dari Masjidil Haram. Kalau sekarang, ini Masjidil Haram, yang kita beli di sebelah sini, yang kita bidding di sebelah sini (sembari menunjuk peta),” kata Rosan di Istana Negara, Rabu (17/12).
Dari 90 bidder, Rosan menuturkan Danantara sudah masuk menjadi dua bidder terbesar. Nantinya, hasil dari bidding tersebut akan diumumkan dalam waktu dekat.
“Rencananya mungkin akhir bulan ini atau Januari,” ujarnya.
Jika bidding lahan kedua tersebut berhasil, nantinya Danantara akan memiliki dua lahan yakni kawasan Thakher dan lahan plot 6. Tujuan mengakuisisi lahan plot 6 ini untuk mempermudah arus logistik.
Meski demikian, Rosan belum bisa memberi detail nilai bidding dari lahan baru plot 6 serta nilai rencana pengembangan dari lahan tersebut.
“Jadi tanahnya bukan sewa tapi dimiliki oleh pemerintah Indonesia melalui Danantara. Gitu,” ujarnya.
InJourney Kelola Novotel Makkah Thakher City
Hotel yang sudah diakuisisi Danantara di kawasan Thakher itu akan melibatkan perusahan BUMN yaitu InJourney.
“Nanti kita ada InJourney yang akan mengoperasikan sama-sama hotel ini, gitu,” ujar Rosan.
Perjanjian akuisisi kawasan Thakher, DIM dan Thakher Development Company menyepakati akuisisi Novotel Makkah Thakher City yang memiliki 1.461 kamar.
Selain itu, Danantara juga mengakuisisi 14 bidang tanah dengan total luas sekitar 4,4 hektare yang disiapkan untuk pengembangan di masa mendatang.
Secara keseluruhan, pengembangan aset ini berpotensi menghadirkan kapasitas hingga sekitar 5.000 kamar hotel, bergantung pada hasil studi lanjutan dan persetujuan regulator.
Langkah ini menjadi tahap awal masuknya Danantara ke sektor perhotelan di Makkah sekaligus bagian dari strategi jangka panjang untuk mendukung peningkatan layanan bagi jemaah haji dan umrah Indonesia.
Setiap tahun, jumlah jemaah umrah asal Indonesia mencapai lebih dari dua juta orang, sementara jemaah haji konsisten berada di atas 200 ribu orang.
Sebelumnya, Danantara melalui Danantara Investment Management (DIM) juga sudah menandatangani perjanjian strategis akuisisi multi-aset dengan Thakher Development Company di Makkah, Arab Saudi.
Akuisisi ini mencakup aset perhotelan dan real estate yang berlokasi di kawasan Thakher City, sekitar 2,5 kilometer dari Masjidil Haram.


