Pantau - Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menargetkan perputaran dana sebesar Rp54 triliun dari program Makan Bergizi Gratis (MBG) bisa dimanfaatkan untuk memangkas rantai distribusi pangan di wilayah Jawa Barat.
Salah satu strategi utama adalah mewajibkan pelibatan bank daerah dalam pengelolaan dana program MBG.
Selain itu, petani diwajibkan menjual hasil panennya langsung ke Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG), sehingga proses distribusi tidak melalui banyak tangan.
Langkah ini bertujuan agar program MBG tidak hanya berdampak pada aspek kesehatan, tetapi juga menciptakan keadilan ekonomi di tingkat akar rumput.
"Dana Rp54 triliun yang beredar di Jawa Barat, satu di antaranya memakai bank daerah. Petani bisa langsung jual ke jasa layanan MBG (SPPG), jadi tidak hanya di beberapa tangan saja," ungkapnya.
Menurut Dedi, skema pemangkasan rantai distribusi ini dirancang agar harga bahan pokok tetap kompetitif di pasar.
Strategi ini juga diharapkan meningkatkan margin keuntungan bagi produsen pangan lokal seperti petani beras, sayuran, peternak telur, dan ikan.
Dedi menegaskan pentingnya mencegah agar keuntungan tidak hanya terkonsentrasi di tangan segelintir perantara.
"Itu bisa membuat harga yang kompetitif dan petani dapat insentif tinggi," ia mengungkapkan.
Kolaborasi Pemerintah dan Sekolah untuk Kemandirian PanganDedi menyatakan bahwa implementasi program MBG dilakukan melalui kolaborasi antara pemerintah pusat hingga ke tingkat desa.
Ia menargetkan terciptanya efek berganda (multiplier effect) terhadap pertumbuhan ekonomi Jawa Barat.
Selain aspek ekonomi, Dedi juga menyoroti pentingnya integrasi program MBG dengan kurikulum pendidikan sekolah.
Ia mendorong pemanfaatan lahan sekolah sebagai area produktif untuk mendukung kemandirian pangan sejak dini.
Dalam pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), siswa didorong untuk menanam sayur, buah, dan beternak ayam guna menunjang kebutuhan pangan MBG.
"Halaman sekolah bisa menjadi tempat produktif pertanian. Itu kan bisa membangun kerangka berpikir produktivitas di sekolah," ujar Dedi.
Dedi yang juga mantan Bupati Purwakarta, optimistis bahwa jika kolaborasi antara bank daerah, petani, dan sekolah berjalan efektif, dana besar dari Badan Gizi Nasional (BGN) akan terserap maksimal oleh masyarakat Jawa Barat.
"Kalau semua berjalan, uang akan beredar di masyarakat. Lalu melahirkan daya dukung dan daya dorong pertumbuhan ekonomi Jawa Barat," tambahnya.
Rapat Koordinasi Penyelenggaraan Program MBG digelar di Gedung Sate, Bandung, pada Rabu, 17 Desember 2025.
Acara tersebut dihadiri oleh Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan, Wakil Menteri Dalam Negeri Bima Arya, Kepala BGN Dadan Hindayana, serta sejumlah kepala daerah di Jawa Barat.




