Airlangga Terbang ke AS Besok, Lobi Trump Agar Sawit Tak Dikenakan Tarif 19%

bisnis.com
2 jam lalu
Cover Berita

Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto dijadwalkan untuk bertolak ke AS guna menyelesaikan kesepakatan dagang dengan pemerintah AS. Salah satu materi yang akan dibahas dalam pertemuan bilateral adalah pengecualian minyak sawit dari tarif 19%. 

Sejatinya, beberapa produk dan komoditas pertanian asli termasuk dari Indonesia seperti salah satunya kakao telah diputuskan untuk dikecualikan dari tarif resiprokal. Hal tersebut sudah tercantum dalam executive orders yang diterbitkan pemerintah AS khususnya bagian Annex II. 

Namun, minyak sawit yang juga merupakan komoditas asli Tanah Air, tampaknya harus diberikan upaya ekstra. Sekretaris Kemenko Perekonomian Susiwijono Moegiarso menjelaskan, upaya ekstra harus dikeluarkan produk minyak kelapa sawit masih masuk dalam daftar produk yang akan dikecualikan dari tarif setelah selesainya perundingan antara kedua negara. 

Apabila dikutip dari lampiran Executive Orders yang diterbitkan Gedung Putih AS pada 14 November 2025, produk minyak kelapa sawit dengan kode Harmonized Tariff Schedule of the United States (HTSUS) 1511.10.00 dan 1511.90.00, masuk ke dalam kategori produk yang belum bersifat final untuk dikecualikan dari tarif resiprokal. 

googletag.cmd.push(function() { googletag.display("div-gpt-ad-parallax"); });

"Minyak kelapa sawit (1511.10.00 dan 1511.90.00) masih masuk dalam Annex III. Potential Tariff Adjustments for Aligned Partners yang baru akan dikecualikan dari reciprocal tarif ketika negara mitra conclude agreement dengan AS," terang Susi, sapaannya, kepada Bisnis, Rabu (17/12/2025).

Susi pun menyebut nantinya Airlangga baru akan berangkat ke AS pada Kamis (18/12/2025) sore. Hal itu lantaran keduanya masih akan menghadiri acara di kantor Kemenko Perekonomian dan opening ceremony program BINA (belanja online) Great Sale. 

Baca Juga

  • Airlangga Mulai Misi Pembahasan Tarif RI-AS, Prabowo: Ingat Kita Punya Harga Diri!

Sebelumnya, pada Selasa (16/12/2025), Airlangga menyebut penentuan apabila minyak kelapa sawit akan bisa dikecualikan dari tarif 19% baru bisa diketahui setelah pertemuan bilateral dengan pemerintah AS. Pihak pemerintahan yang akan ditemui di sana adalah Perwakilan Dagang AS, Jamieson Greer. 

Menko Perekonomian sejak 2019 itu mengatakan bahwa pihaknya akan mengupayakan agar crude palm oil (CPO) bisa mendapatkan tarif 0%. 

"Salah satunya [yang dibahas di AS] sawit, karena Malaysia sudah dapat [tarif 0%]. Itu masuk dalam perjanjian bilateral. Executive order-nya kalau kakao, coklat dan lain sudah, tetapi khusus kelapa sawit itu [didahului] bilateral," papar Airlangga di kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Selasa (16/12/2025). 

Di luar sawit dan produk pertanian, Airlangga memastikan bahwa nantinya produk-produk itu akan dikenakan tarif 19% sebagaimana yang sudah disepakati antara Presiden Prabowo Subianto dan Presiden Donald Trump. 

"[Tekstil, alas kaki] itu kan kemarin sudah 19%. Enggak ada [perubahan]," terangnya. 


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Telkom Indonesia (TLKM) Buyback Saham di Harga Rp3.090
• 16 jam lalucnbcindonesia.com
thumb
7 Ide Hampers Natal 2025 Anti Mainstream, Tetap Berkesan dan Hemat Budget
• 9 jam lalugrid.id
thumb
Dorong Investasi, Penegakan Aturan di Sektor Pertambangan Dinilai Perlu Diperkuat
• 13 jam laluwartaekonomi.co.id
thumb
Kemenhaj RI Kerja Sama Garuda untuk Armada Penerbangan Haji 1447-1449 H
• 5 jam laluharianfajar
thumb
Siloam Hospital Kebon Jeruk Resmikan Pusat Bedah Robotik Pertama di Indonesia
• 10 jam lalutabloidbintang.com
Berhasil disimpan.