KETAPANG, KOMPAS.TV - 5 anggota TNI dan warga sipil dianiaya 15 warga Tiongkok di area perusahaan tambang emas PT Sultan Rafli Mandiri.
Diduga insiden bermula ketika warga Tiongkok menerbangkan drone di kawasan tambang PT SRM. Saat petugas datang dan meminta klarifikasi, warga Tiongkok langsung melakukan penyerangan.
Tak hanya menyerang aparat, WNA Tiongkok juga bawa senjata tajam dan airsoft gun serta melakukan perusakan aset perusahaan. Perusahaan tambang emas PT Sultan Rafli Mandiri melaporkan 15 warga negara asing asal Tiongkok ke Polda Kalimantan Barat.
Laporan ini terkait dugaan penyerangan terhadap warga sipil dan lima anggota TNI di Kabupaten Ketapang.
Wakil Gubernur Kalimantan Barat, Krisantus Kurniawan, minta aparat penegak hukum mengambil tindakan tegas terhadap WNA yang berulah.
Sebab TNI merupakan alat keamanan negara, sehingga WNA yang menyerang harus ditindak, karena termasuk tindakan yang mengganggu keamanan negara.
Wagub mendesak para pelaku yang memiliki kartu izin tinggal terbatas atau KITAS diproses hukum.
Soal penganiayaan 5 anggota TNI dan warga sipil yang oleh 15 warga Tiongkok, kita tanyakan ke anggota Komisi I DPR Fraksi PKB, Syamsu Rizal.
Baca Juga: Wakil Walkot Padang Update Kondisi Warga Batu Busuak yang Terisolasi Akibat Banjir Susulan
#penyerangan #wna #tiongkok #tni
Penulis : Shinta-Milenia
Sumber : Kompas TV
- tni
- wna tiongkok
- wna serang tni
- ketapang
- penganiayaan
- kompastv



:strip_icc()/kly-media-production/medias/5051207/original/080163400_1734234398-pexels-bertellifotografia-29509460.jpg)

