Hangatnya Tradisi Bakar Batu, Cermin Papua yang Damai Jelang Natal

metrotvnews.com
22 jam lalu
Cover Berita

Intan Jaya: Menjelang perayaan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru), Panglima Komando Wilayah Pertahanan (Pangkogabwilhan) III Letnan Jenderal TNI Bambang Trisnohadi memastikan situasi di Papua berada dalam kondisi aman dan kondusif.

Kondisi tersebut tercermin dari kehidupan sosial masyarakat yang berlangsung harmonis, salah satunya melalui pelaksanaan tradisi bakar batu yang digelar warga Distrik Hitadipa, Kabupaten Intan Jaya, Provinsi Papua Tengah.

"Hari ini saya menghadiri undangan tradisi bakar batu dari saudara-saudara kita, masyarakat Distrik Hitadipa, dalam rangka menyambut Natal 2025," kata Bambang di Papua Tengah, Rabu, 17 Desember 2025.


Suasana hangat pelaksanaan tradisi bakar batu yang digelar warga Distrik Hitadipa, Kabupaten Intan Jaya, Provinsi Papua Tengah. Dokumentasi/ istimewa

Bambang menjelaskan suasana kebersamaan dan kekeluargaan terasa kuat dalam kegiatan tersebut. Acara dihadiri Kepala Distrik Hitadipa, Sulaeman Bilambani, tokoh agama, tokoh adat, serta ratusan warga setempat.

Baca Juga :

Libur Nataru, Dishub Tambah 4 Kapal ke Kepulauan Seribu
Bambang menilai tradisi bakar batu memiliki makna mendalam yang mencerminkan karakter masyarakat pegunungan Papua yang sederhana, tulus, dan menjunjung tinggi nilai kebersamaan. Tradisi ini juga menjadi simbol persatuan dan semangat hidup berdampingan dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

"Setiap proses dalam bakar batu mengandung pesan kemanusiaan yang kuat. Tidak ada perbedaan, yang ada hanyalah persaudaraan, kebersamaan, dan semangat persatuan," jelasnya.


Suasana hangat pelaksanaan tradisi bakar batu yang digelar warga Distrik Hitadipa, Kabupaten Intan Jaya, Provinsi Papua Tengah. Dokumentasi/ istimewa

Usai doa yang dipimpin pemuka agama, Pendeta Yonathan Sani, Pangkogabwilhan III bersama jajaran Kogabwilhan III menyerahkan bantuan paket sembako kepada ratusan warga Distrik Hitadipa.

Selain bantuan sembako, Kogabwilhan III juga menggelar layanan kesehatan gratis serta membagikan bingkisan berupa camilan dan mainan kepada anak-anak. Pangkogabwilhan III turut menyaksikan proses pembongkaran liang masak sebelum warga menikmati hidangan secara bersama-sama.

Dalam tradisi tersebut, masyarakat menyiapkan tujuh ekor babi, 200 ekor ayam, serta masing-masing delapan karung umbi-umbian dan sayuran. Tradisi bakar batu ini menjadi wujud rasa syukur sekaligus sarana mempererat silaturahmi antarwarga.

"Bakar batu bukan sekadar warisan budaya, tetapi pelajaran hidup tentang arti berbagi, saling menghormati, dan menjaga keharmonisan dengan sesama serta alam," ungkap Bambang.


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Nataru 2026, KA Divre IV Tanjung Karang Siap Layani 58 Ribu Penumpang
• 14 jam lalukumparan.com
thumb
Jeritan Hati Khairani, Potret Dampak Memilukan Bencana di Aceh
• 19 jam lalukompas.id
thumb
Polda Metro Serahkan 15 Tersangka Kasus Pembunuhan Kacab Bank BUMN ke Jaksa
• 10 jam laluokezone.com
thumb
Ayah Prada Lucky Layangkan Gugatan ke PN Kupang
• 8 jam lalukumparan.com
thumb
250 Nama Bagus Laki-Laki Huruf A Sampai Z dan Artinya
• 10 jam lalutheasianparent.com
Berhasil disimpan.