Malang (beritajatim.com) – Prestasi membanggakan kembali lahir dari talenta muda Indonesia di kancah internasional. Atlet senam artistik asal Jawa Timur, Salsabilla Hadi Pamungkas, sukses mengibarkan bendera Merah Putih di podium SEA Games 2025 Thailand.
Turun di nomor floor exercise (lantai) cabang senam artistik, mahasiswi Universitas Negeri Malang (UM) ini berhasil mengamankan medali perunggu dalam laga yang berlangsung di Gymnasium 5, Thammasat University Rangsit Campus, Jumat (12/12/2025).
Capaian ini tergolong luar biasa mengingat SEA Games 2025 merupakan panggung debut bagi atlet yang akrab disapa Salsa tersebut. Di final, Salsa bersaing ketat dengan atlet tuan rumah Thailand yang meraih emas dan wakil Singapura yang membawa pulang perak.
Salsa mengaku sempat tidak percaya diri bisa naik podium. Mengingat statusnya sebagai pendatang baru, ia semula hanya menargetkan untuk menembus babak final.
“Jujur, saya hanya menargetkan masuk final saja karena lawan-lawannya sangat berat dan berpengalaman. Tidak menyangka bisa membawa pulang perunggu,” ujar Salsa dengan nada haru, Rabu (17/12/2025).
Keberhasilan ini tidak datang secara instan. Atlet asal Turen, Kabupaten Malang, ini harus menjalani Pemusatan Latihan Nasional (Pelatnas) selama lebih dari satu tahun. Perjalanannya dimulai sesaat setelah ia tampil gemilang di PON Aceh–Sumut 2024.
“Setelah PON, saya langsung terpilih masuk Pelatnas. Awalnya latihan di Jakarta sampai Maret 2025, kemudian pindah ke Surabaya hingga keberangkatan ke Thailand,” jelasnya.
Di balik medali yang melingkar di lehernya, Salsa menyimpan kisah perjuangan sebagai mahasiswi aktif di Jurusan Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi, Fakultas Ilmu Keolahragaan UM.
Berbeda dengan atlet lain yang memilih cuti, lulusan SMAN 1 Manyar Gresik ini memilih tetap menjalankan kuliah melalui jalur dispensasi. Hal ini membuatnya harus bekerja ekstra keras membagi waktu.
“Tantangannya sangat berat. Saya hampir tidak pernah masuk kelas karena jadwal latihan yang padat. Saya bahkan sempat bolak-balik Surabaya–Malang setiap hari demi mengejar UTS dan bimbingan dengan dosen agar tidak tertinggal materi,” kenang Salsa.
Rasa lelah fisik dan kejenuhan mental sempat menghampirinya. Namun, Salsa memilih untuk tetap tenang dan menikmati setiap proses pertandingan tanpa beban ekspektasi yang berlebihan.
Dukungan keluarga menjadi energi utama bagi Salsa. Ia tumbuh di lingkungan yang sangat memahami dunia olahraga. Kakaknya, Iqbal Hadi, merupakan pemain sepak bola profesional di klub PSBS Biak, sementara sang ayah juga mantan pemain sepak bola.
“Keluarga sangat mendukung, terutama ayah dan kakak yang memang dasarnya orang olahraga. Itu yang membuat saya tetap semangat meski sedang di titik jenuh,” tambahnya.
Usai mengharumkan nama bangsa di Thailand, Salsa tidak ingin berlarut dalam euforia. Ia memutuskan untuk segera kembali ke Malang dan fokus menuntaskan kewajiban akademiknya yang sempat tertunda selama masa persiapan SEA Games.
“Rencana terdekat adalah kembali kuliah dulu. Saya ingin mengejar ketertinggalan tugas dan mata kuliah sebelum memikirkan agenda atau turnamen berikutnya,” tutup Salsa. (dan/kun)

