15 WNA Asal Tiongkok Keroyok TNI dan Warga Sipil di Area Tambang Emas Ketapang Kalbar

kompas.tv
3 jam lalu
Cover Berita

KALBAR, KOMPAS.TV - Sebanyak 15 warga negara asing asal Tiongkok dilaporkan ke polisi karena diduga menganiaya lima personel TNI dan warga sipil. Dugaan penganiayaan terjadi di area perusahaan tambang emas di Ketapang, Kalimantan Barat.

Cekcok antara personel TNI dan WNA asal Tiongkok ini terjadi di area perusahaan tambang emas di Ketapang, Kalimantan Barat.

Para WNA ini ditegur karena diduga mengoperasikan drone di area perusahaan tambang emas.

Saat prajurit TNI mengambil keterangan dari empat WNA, tiba-tiba muncul 11 WNA lainnya yang menyerang TNI menggunakan senjata tajam dan airsoft gun.

Atas tindakan ini, perusahaan tambang emas PT Sultan Rafli Mandiri melaporkan 15 warga negara asing asal Tiongkok ke Polda Kalimantan Barat.

Anggota Komisi I DPR Fraksi PKB, Syamsu Rizal, meminta aparat penegak hukum mengambil tindakan tegas terhadap WNA yang berulah.

Selain itu, perlu ada penambahan syarat kompetensi dalam penerbitan kartu izin tinggal terbatas bagi tenaga kerja asing yang bekerja di Indonesia.

Motif para WNA menerbangkan drone di area perusahaan tambang masih diselidiki. Saat ini, kasus penganiayaan anggota TNI oleh 15 WNA Tiongkok telah diambil alih oleh Mabes TNI karena berkaitan dengan warga sipil negara asing.

#tambangemas #ketapang #china #tiongkok 

Penulis : kharismaningtyas

Sumber : Kompas TV

Tag
  • wna tiongkok
  • penganiayaan tni
  • tambang emas ketapang
  • kalimantan barat
  • polda kalbar
  • mabes tni
Selengkapnya


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Usai Yaqut, KPK Berpeluang Periksa Bos Maktour Fuad Hasan
• 19 jam laluidntimes.com
thumb
Menkes minta daerah optimalkan CKG cegah beban pelayanan RSUD
• 13 jam laluantaranews.com
thumb
Mau Beli Emas Antam? Cek Daftar Harga Selengkapnya Hari Ini
• 21 jam lalumetrotvnews.com
thumb
Ousmane Dembele Raih The Best FIFA 2025
• 23 jam lalusuarasurabaya.net
thumb
BRI Angkat Viviana Jadi Wakil Direktur Utama
• 11 jam laluwartaekonomi.co.id
Berhasil disimpan.