Prakiraan Cuaca BMKG Hari Ini Kamis 18 Desember 2025: Waspada Hujan Lebat dan Dampak Bibit Siklon

Seorang komuter berjalan di tengah hujan lebat di pusat kota Los Angeles, Senin, 17 November 2025. (Sumber: Foto AP/Damian Dovarganes)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) merilis prakiraan cuaca untuk seluruh wilayah Indonesia yang berlaku pada Kamis, 18 Desember 2025. Sejumlah dinamika atmosfer berskala regional hingga global terpantau aktif dan berpotensi memicu hujan dengan intensitas sedang hingga sangat lebat di berbagai daerah.

BMKG mengingatkan masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan, terutama di wilayah yang berpotensi terdampak cuaca ekstrem seperti hujan lebat, angin kencang, dan gangguan visibilitas.

Sejumlah sistem atmosfer seperti eks-siklon tropis, bibit siklon tropis, serta sirkulasi siklonik saat ini memengaruhi pola cuaca di Indonesia.

Baca Juga: BMKG Perkuat Radar, Superkomputer, dan Edukasi Publik Hadapi Cuaca Ekstrem

Dalam video yang diunggah kanal YouTube Info BMKG, Rabu (17/12/2025), eks-siklon tropis terpantau berada di Samudra Hindia barat daya Sumatra dan bergerak menjauhi wilayah Indonesia. 

Meski demikian, sistem ini masih memberikan dampak tidak langsung berupa peningkatan kecepatan angin di perairan sekitarnya.

Selain itu, Bibit Siklon Tropis 93S terpantau berada di Samudra Hindia selatan Jawa Timur. 

Keberadaan bibit siklon ini memicu peningkatan kecepatan angin di perairan selatan Jawa Timur hingga wilayah Nusa Tenggara Barat. 

Kondisi tersebut berpotensi meningkatkan tinggi gelombang laut dan perlu diwaspadai, terutama oleh nelayan dan operator pelayaran.

Bibit Siklon Tropis lainnya, yakni 95S, terdeteksi di Laut Arafuru. Sistem ini membentuk daerah perlambatan angin yang memanjang dari Papua Selatan hingga Laut Arafuru, sehingga meningkatkan peluang pertumbuhan awan hujan di kawasan tersebut.

BMKG juga memantau adanya sirkulasi siklonik di perairan barat Aceh serta di wilayah utara Papua.

Fenomena ini turut berkontribusi terhadap peningkatan pembentukan awan konvektif yang berpotensi menimbulkan hujan dengan intensitas tinggi.

Baca Juga: BMKG: Bencana Hidrometeorologi Terus Meningkat, Peringatan Dini Harus Berujung Aksi

Penulis : Rizky L Pratama Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Kompas TV