Sungai Tigris yang melegenda di Irak kini berada dalam kondisi kritis akibat polusi parah dan penyusutan volume air yang drastis. Fenomena ini mengancam keberlangsungan hidup jutaan warga serta eksistensi komunitas kuno yang telah menetap di tepian sungai tersebut selama ribuan tahun. (AFP/AHMAD AL-RUBAYE)
2/5Krisis air di salah satu sungai terpenting dunia ini dipicu oleh kombinasi mematikan antara perubahan iklim, pembangunan bendungan di negara tetangga, serta manajemen limbah yang buruk. Jika tidak ada tindakan darurat, para ahli memperingatkan bahwa kehidupan di sepanjang aliran Tigris akan berubah secara fundamental dan permanen. (AFP/AHMAD AL-RUBAYE)
Bagi umat Mandaean, air adalah inti dari keyakinan mereka. Upacara pernikahan dimulai di air, dan sebelum menghembuskan napas terakhir, mereka harus dibawa ke sungai untuk pembersihan terakhir. (AFP/AHMAD AL-RUBAYE)
4/5Saat ini, hanya 30% rumah tangga di perkotaan Irak yang terhubung ke fasilitas pengolahan limbah, sementara di pedesaan jumlahnya anjlok hingga 1,7%. Akibatnya, limbah cair, residu minyak, hingga limbah medis mengalir bebas ke sungai. Selain polusi, volume sungai juga menyusut tajam. Dalam 30 tahun terakhir, pembangunan bendungan raksasa oleh Turki dan Iran telah memangkas debit air yang mencapai Baghdad hingga 33%. (AFP/AHMAD AL-RUBAYE)
Di sisi lain, krisis iklim menyebabkan curah hujan turun 30%, memicu kekeringan terburuk dalam satu abad terakhir. Permintaan air bersih diprediksi akan melampaui pasokan pada tahun 2035. (AFP/AHMAD AL-RUBAYE)




