Harga perak melonjak ke rekor tertinggi, sementara emas menguat pada perdagangan di Rabu (17/12). Kenaikan tersebut didorong kembali oleh harapan pemangkasan suku bunga oleh Federal Reserve (The Fed) Amerika Serikat (AS).
Dilansir dari Reuters, Kamis (18/12), harga perak spot naik hampir 4% ke US$66,22. Kenaikan tersebut menandai rekor baru bagi logam mulia tersebut.
Baca Juga: Jelang Usia Emas, Inalum Alihkan Anggaran Hiburan HUT ke-50 untuk Bantuan Bencana di Sumatera
Sementara itu, harga emas spot menguat 0,7% ke US$4.334,01. Emas berjangka naik 1% ke US$4.373,90.
Logam mulia lainnya juga mencatatkan penguatan. Harga platinum naik 2,2% ke US$1.890,60. Sedangkan palladium bertambah 2% ke US$1.635,61.
“Perak sedang menarik emas naik bersamanya. Ada perputaran dana dari emas ke perak, platinum, dan palladium,” kata Analis Marex, Edward Meir.
Data Amerika Serikat bulan lalu menunjukkan penambahan lapangan kerja sebesar 64.000. Namun, tingkat pengangguran justru naik menjadi 4,6%. Pelemahan pasar tenaga kerja tersebut meningkatkan peluang pemangkasan suku bunga, yang cenderung menguntungkan aset tanpa imbal hasil seperti emas.
Federal Reserve telah melakukan pemangkasan suku bunga ketiga sekaligus terakhir tahun ini sebesar dua puluh lima basis poin. Saat ini, pelaku pasar memperkirakan dua kali pemangkasan suku bunga tambahan dengan besaran serupa pada 2026.
Sentimen safe haven juga diperkuat oleh ketegangan geopolitik, menyusul manuver dari Presiden Amerika Serikat, Donald Trump. Ia memerintahkan pemberlakuan blokade terhadap seluruh kapal tanker minyak yang berada di bawah sanksi dan masuk maupun keluar dari Venezuela.
Baca Juga: Pegadaian Kanwil Jakarta I Siap Permudah Masyarakat Miliki Emas
Langkah tersebut menjadi bagian dari upaya pemerintahannya meningkatkan tekanan terhadap pemerintahan dari Presiden Venezuela Nicolas Maduro.





