MerahPutih.com - Jumlah korban bencana alam di wilayah Sumatra terus bertambah. Bencana banjir dan longsor yang melanda Sumatra Utara, Sumatra Barat, dan Aceh dipicu oleh cuaca ekstrem yang diperparah kerusakan lahan.
Hingga Kamis (18/12) pagi, jumlah korban meninggal dunia tercatat mencapai 1.059 orang. Selain itu, sebanyak 192 orang masih dinyatakan hilang dan saat ini dalam proses pencarian oleh tim gabungan.
Sementara itu, sekitar 7.000 orang dilaporkan mengalami luka-luka akibat bencana tersebut. Ribuan warga lainnya terpaksa mengungsi karena rumah mereka rusak atau berada di wilayah rawan bencana.
Berdasarkan data per provinsi, Aceh menjadi wilayah dengan jumlah korban meninggal dunia terbanyak, yakni 451 orang. Di provinsi ini, sebanyak 31 orang masih dilaporkan hilang.
Sumatra Utara mencatatkan 364 korban meninggal dunia, dengan 75 orang lainnya masih dalam pencarian. Adapun Sumatra Barat melaporkan 244 korban meninggal dunia dan 86 orang dinyatakan hilang.
Baca juga:
Bangun 2.000 Rumah untuk Korban Banjir Sumatra, DPR Minta Pemda Gerak Cepat
Jika ditinjau berdasarkan kabupaten dan kota, Kabupaten Agam di Sumatra Barat tercatat sebagai daerah dengan jumlah korban meninggal dunia terbanyak, yakni mencapai 184 orang.
Posisi berikutnya ditempati Kabupaten Aceh Utara, Aceh, dengan 166 korban jiwa, disusul Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatra Utara, yang mencatatkan 131 korban meninggal dunia.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat, bencana banjir dan longsor ini berdampak luas pada 52 kabupaten dan kota di wilayah terdampak.
Kerusakan infrastruktur dan permukiman warga tergolong masif. Sebanyak 147.236 rumah warga dilaporkan mengalami kerusakan, mulai dari rusak ringan, sedang, hingga rusak berat akibat terjangan banjir dan longsor.
Baca juga:
Satgas Rehabilitasi dan Rekonstruksi Bentukan Prabowo Diharap Jadi Juru Selamat Korban Banjir Sumatra
Tidak hanya permukiman, berbagai fasilitas publik vital juga terdampak. Tercatat 1.600 fasilitas umum, 219 fasilitas kesehatan, dan 967 fasilitas pendidikan mengalami kerusakan.
Selain itu, kerusakan juga terjadi pada 434 rumah ibadah, 290 gedung dan perkantoran, serta 145 jembatan yang mengalami kerusakan hingga putus total.
Kondisi tersebut memperparah akses distribusi bantuan dan mobilitas warga di sejumlah wilayah terdampak, sehingga upaya penanganan dan evakuasi masih terus dilakukan oleh pemerintah dan relawan. (Knu)


