PT KAI Daop 8 Surabaya memprediksi puncak keberangkatan angkutan Natal dan Tahun Baru (Nataru) terjadi hari Minggu (28/12/2025).
Daniel Johanes Hutabarat Kepala PT KAI Daop 8 Surabaya menyebut, meski puncaknya masih pekan depan, tapi mulai akhir pekan ini lonjakan penumpang mulai terlihat. Sementara, angkutan Nataru berlangsung mulai 18 Desember 2025 hingga 4 Januari 2026.
Dari keseluruhan 449.352 kapasitas penumpang yang disediakan selama angkutan Nataru, dia menyebut sudah 46 persen terjual.
“Ya sekitar 212.000 tempat duduk yang sudah terjual. Jadi masih ada sekitar 200.000-an lagi ya. Di mana itu terdiri dari 58 perjalanan kereta api jarak jauh ya. 51 reguler dan 7 KA tambahan jarak jauh,” ujarnya, Kamis (18/12/2025), di Surabaya.
Daniel Johanes Hutabarat Kepala PT KAI Daop 8 Surabaya saat diwawancarai usai apel gelar pasukan angkutan Nataru, Kamis (18/12/2025). Foto: Meilita Elaine suarasurabaya.netUntuk menjamin ‘kesehatan’ angkutan Nataru, dia mengatakan ada program ramp check November hingga awal Desember.
“Kemudian, kami siapkan beberapa penjagaan di titik-titik rawan perlintasan sebidang menjadi terutama yang tidak dijaga menjadi potensi kita jaga,” ungkapnya.
Sumber Daya Manusia (SDM) juga siaga sebangaj 3.700 personel KAI Daop 8 Surabaya dan stakeholder terkait.
“2.100 pegawai kami yang organik dan 1.600 non organik. Berikut dengan pegawai-pegawai ekstra dan dari Teknik Polri, kita siapkan semua untuk mendukung angkutan Nataru tahun ini,” paparnya.
Kemudian, ada 100 lebih personel ekstra yang disiagakan untuk memeriksa jalur perlintasan dan daerah rawan.
“94 personel ekstra untuk PJL (Penjaga Jalan Lintasan) ekstra kita kita tempatkan sampai akhir posko. Kemudian sekitar 34 personil kita untuk JPJ (Jabatan Pengangkutan Jalan) ekstra. Jadi memeriksa lintas-lintas kita jika cuaca hujan kemudian sekitar 10 personel kita untuk daerah-daerah Rawan, daerah-daerah khusus Pangkalan. Itu untuk prasarana,” tuturnya.
Pigak KAI juga menggandeng aparat keamanan untuk penjagaan di stasiun dan rawan.
“Kami menyiapkan sekitar 69 tenaga teman-teman dari TNI dan Polri ya. Khusus untuk stasiun-stasiun kita minta dibantu koordinasi penjagaannya dan daerah-daerah Rawan juga. Untuk sarana kami menyiapkan 56 lokomotif, kemudian sekitar 16 KRD dan sekitar 450 kereta,” tandasnya.(lta/kir/rid)


:strip_icc()/kly-media-production/medias/5449288/original/043408500_1766052850-PHI_Vs_MAS.jpg)

