Hi!Pontianak - Warga Desa Peniraman, Kecamatan Sungai Pinyuh, Kabupaten Mempawah, dihebohkan dengan suara dentuman dan getaran pada Rabu malam, 17 Desember 2025. Bersamaan dengan peristiwa tersebut, viral di media sosial ada salah satu rumah warga yang disebut-sebut rusak akibat getaran yang terjadi.
Menyikapi informasi tersebut, Kapolsek Sungai Pinyuh, AKP Setyadi, didampingi Kepala Desa Peniraman langsung mendatangi rumah itu dan melakukan klarifikasi.
Berdasarkan hasil klarifikasi, rumah warga tersebut rusak bukan karena getaran yang terjadi, melainkan karena pembangunan rumah baru di sebelahnya.
"Untuk video yang beredar di berbagai flatform sosial media yaitu rumah yang retak akibat getaran dan suara kencang itu bukan bersumber dari kejadian tersebut," kata Kapolsek, Kamis, 18 Desember 2025.
"Tetapi dikarenakan adanya pembagunan rumah yang baru yang dibagian tepat bersebelahan dengan rumah tersebut. Adapun identitas pemilik rumah tersebut adalah Misnati," lanjutnya.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Wilayah Kabupaten Mempawah, Kalbar, diguncang gempa bumi tektonik sekitar pukul 20:07:26 WIB pada Rabu, 17 Desember 2025.
Hasil analisis BMKG menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki parameter Update dengan magnitudo 2.6.
"Episenter gempabumi terletak pada koordinat 0.29° LU dan 109.14° BT , atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 21 km Tenggara Mempawah-KALBAR pada kedalaman 10 km," jelas Kepala Stasiun Geofisika Balikpapan, Rasmid, dalam press release yang diterima Hi!Pontianak.
"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi kedalaman dangkal akibat aktivitas Sesar Adang," lanjutnya.
Berdasarkan laporan masyarakat, gempa bumi ini dirasakan di Mempawah dengan intensitas II-III MMI.
"Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang. Terasa seakan ada truk berlalu. Hingga saat ini tidak terdapat laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan," jelas Rasmid.





