Percaya Bisa Saingi Reputasi Shin Tae-yong, Alasan Kuat John Herdman Tolak Honduras dan Jamaika Demi Timnas Garuda

harianfajar
1 hari lalu
Cover Berita

FAJAR, JAKARTA — Arah masa depan Tim Nasional Indonesia perlahan mulai menemukan titik terang. Di tengah fase krusial pencarian pelatih kepala baru, satu nama kian menguat dan menyedot perhatian publik sepak bola nasional maupun internasional: John Herdman. Pelatih berpengalaman asal Inggris itu disebut berada di garis terdepan untuk menukangi Timnas Indonesia dalam proyek jangka panjang yang tengah dirancang PSSI.

Menariknya, sebelum namanya mengerucut sebagai kandidat kuat Timnas Garuda, Herdman justru mengambil keputusan besar yang mengundang decak kagum. Ia menolak dua tawaran serius dari kawasan CONCACAF—Honduras dan Jamaika—demi fokus pada peluang yang dinilainya lebih menantang dan berjangka panjang. Pilihan tersebut pada akhirnya mengarah ke Asia, tepatnya Indonesia.

PSSI sendiri saat ini memang tinggal selangkah lagi menetapkan nahkoda anyar tim nasional. Proses seleksi yang berjalan sejak beberapa bulan terakhir kini memasuki tahap akhir. Dari sekian banyak nama pelatih asing yang masuk radar federasi, hanya dua yang menjalani wawancara intensif, yakni John Herdman dan Giovanni van Bronckhorst.

Informasi ini disampaikan langsung oleh Anggota Exco PSSI, Endri Erawan. Ia mengungkapkan bahwa hasil evaluasi internal menempatkan Herdman dalam posisi paling kuat untuk menduduki kursi pelatih kepala Timnas Indonesia. Bahkan, pengumuman resmi disebut-sebut dapat dilakukan sebelum pergantian tahun, menandai dimulainya era baru pasca kepemimpinan Shin Tae-yong.

Jika resmi ditunjuk, penunjukan Herdman bukan sekadar pergantian pelatih. Ini akan menjadi babak baru dalam perjalanan karier pelatih berusia 50 tahun tersebut sekaligus langkah strategis PSSI dalam menjaga kesinambungan prestasi Timnas Indonesia. Herdman datang bukan tanpa reputasi. Namanya melejit di kancah internasional saat sukses membawa Timnas Kanada lolos ke Piala Dunia 2022 Qatar, sebuah pencapaian bersejarah setelah penantian panjang selama lebih dari tiga dekade.

Di bawah kepemimpinannya, Kanada tampil sebagai tim yang solid, disiplin, dan penuh energi. Permainan mereka terstruktur dengan jelas, mengandalkan kolektivitas dan intensitas tinggi. Herdman dikenal piawai menyatukan pemain dari latar belakang budaya dan kompetisi berbeda ke dalam satu visi besar, sesuatu yang menjadi kebutuhan krusial Timnas Indonesia saat ini.

Pendekatan kepelatihan Herdman membuatnya mendapat respek luas di kawasan CONCACAF. Ia dinilai mampu bekerja di bawah tekanan ekstrem, terutama dalam fase kualifikasi Piala Dunia yang sarat tuntutan hasil. Rekam jejak inilah yang membuat PSSI kepincut. Federasi membutuhkan figur pelatih yang tidak hanya memahami taktik modern, tetapi juga mampu mengelola ekspektasi publik dan tekanan media—dua hal yang nyaris selalu mengiringi perjalanan Timnas Indonesia.

Sebelum mengarah ke Indonesia, Herdman sejatinya menjadi incaran serius beberapa federasi kuat di Amerika Tengah. Honduras, misalnya, menjadikannya kandidat utama untuk menggantikan Reinaldo Rueda. Federasi sepak bola Honduras menilai pengalaman Herdman di kualifikasi regional sangat relevan dengan target mereka menuju Piala Dunia 2026.

Tak berhenti di situ, Jamaika juga bergerak cepat mendekatinya setelah Steve McClaren meninggalkan kursi pelatih kepala. Dua tawaran prestisius dari kawasan CONCACAF tersebut datang hampir bersamaan, situasi yang biasanya sulit ditolak oleh pelatih mana pun. Namun Herdman justru memilih langkah berbeda.

Penolakan terhadap Honduras dan Jamaika mencerminkan ambisi besar dalam karier kepelatihannya. Herdman tampaknya ingin keluar dari zona nyaman dan mencari tantangan baru di lingkungan sepak bola yang benar-benar berbeda. Asia, dengan segala kompleksitasnya, menjadi panggung yang dianggap ideal untuk membuktikan kapasitas dan fleksibilitasnya sebagai pelatih kelas dunia.

Tantangan di Asia jelas tidak mudah. Perbedaan kultur, karakter pemain, hingga dinamika kompetisi menjadi ujian tersendiri. Namun Herdman dikenal sebagai sosok adaptif dan komunikatif. Pengalamannya menangani pemain dari berbagai latar belakang budaya menjadi modal penting untuk menyesuaikan diri dengan atmosfer sepak bola Indonesia yang penuh gairah.

Bagi PSSI, profil Herdman dinilai sejalan dengan kebutuhan Timnas Indonesia saat ini. Ia terbiasa membangun fondasi tim dari bawah, merancang peta jalan jangka panjang, serta memadukan pemain muda dan senior


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
KPK OTT di Bekasi, Bupati Ade Kuswara Ikut Ditangkap
• 7 jam laluliputan6.com
thumb
Timnas Hoki Indoor Putri Indonesia Raih Medali Perunggu di SEA Games 2025 Meski Tumbang di Semifinal
• 6 jam lalupantau.com
thumb
Hujan Disertai Angin di Bali: Pohon Tumbang dan Jembatan di Ubud Jebol
• 18 jam lalukumparan.com
thumb
Penampakan Kajari HSU dan Kasi Intel Saat Tiba di KPK Usai Terjaring OTT di Kalsel
• 3 jam lalukompas.com
thumb
Bansos 2025 Cair Pekan Ini: Cek Status Penerimaan dan Nominalnya di Sini
• 20 jam lalumetrotvnews.com
Berhasil disimpan.